Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Jatim akan terus mengembangkan lembaga SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) dengan kompetensi bidang kejuruan yang disesuaikan dengan potensi daerah seperti mengembangkan bidang kejuruan di sektor kemaritiman dan pertanian.
Sukarno Kepala Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan dan Perguruan Tinggi (Kabid Dikmenjur dan Perti) Dindik Provinsi Jatim dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Lumajang, Jumat (7/11/2014) mengatakan, Bidang Kejuruan Pendidikan Kemaritiman dan Pertanian yang saat ini diproyeksikan akan terus ditambah.
“Bidang Kejuruan Kemaritiman, spesifikasinya di sektor perikanan. Dan untuk pertanian bisa sampai dengan teknologi pertanian dan teknologi pangan,” kata Sukarno.
Dalam merealisasikannya, Dindik Provinsi Jatim menyesuaikan dengan pemetaan potensi daerah melalui zonasi atau kluster. Sebab, mendirikan lembaga SMK tidak boleh dilakukan sembarangan.
Selain itu, tambah Sukarno, rencana penambahan SMK baru di Jatim masih akan menyesuaikan kemampuan anggaran. Pertahun akan ditambah 1 sampai 2 lembaga. Namun, pelaksanaannya juga akan menyesuaikan sharing anggaran dengan Pemkab atau Pemkot di masing-masing daerah.
“Yang jelas, penambahan SMK ini untuk menambah dan meningkatkan kompetensi calon tenaga kerja terampil agar siap menghadapi persaingan menjelang diberlakukannya MEA mendatang,” ujarnya.
Sukarno juga merespon kebijakan Wabup Lumajang Drs H As’at Malik, M.Ag yang meminta SMK menjadi anak asuh SKPD untuk mendorong peningkatan kompetensi anak didik.
“Terobosan seperti ini yang seharusnya dilakukan daerah-daerah lain. Proyeksi penambahan SMK di Jatim, nantinya akan menambah jumlah lembaga yang saat ini telah ada dan beroperasional. Saat ini terdapat 1644 SMK dengan 640 ribu anak didik di seluruh Jatim,” demikian pungkas Sukarno.(her/ono)
Teks Foto : Sukarno Kabid Dikmenjur dan Perti Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Jatim
Foto : Sentral FM.
NOW ON AIR SSFM 100
