Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) bekerja sama dengan JICA RECA, sebuah lembaga NGO (Non Government Organisation) dari Jepang untuk melakukan restorasi kawasan hutan di wilayah Semeru dan Bromo. Kerjasama ini diwujudkan dalam bentuk berbagai program.
Ayu Dewi Utari Kepala BB TNBTS kepada reporter Sentral FM mengatakan, bahwa program yang telah dilaksanakan dengan kerjasama lembaga JICA RECA, diantaranya melakukan restorasi kawasan hutan yang menghasilkan tehnologi restorasi untuk penanaman hutan, khususnya di dataran tinggi dengan suhu rendah.
“Program ini telah kita laksanakan sejak Tahun 1999 sampai Tahun 2014 dengan target melakukan restorasi kawasan hutan di wilayah Bidang II yang meliputi Gunung Semeru di wilayah Kabupaten Lumajang seluas 1.000 hektar,” kata Ayu Dewi Utari, Kamis (6/3/2014).
Dia menambahkan, dalam pelaksaan restorasi kawasan hutan ini, sejak awal terkendala dengan kondisi dataran tiggi dan suhu rendah. Hingga tidak seluruh jenis tanaman bisa ditanam di kawasan hutan Gunung Semeru.
“Suhu di Semeru pada tahun lalu saja bisa mencapai minus 8 derajat celcius. Ini titik terendah suhu yang pernah tercatat di Gunung Semeru. Hingga, hanya tanaman-tanaman jenis tertentu saja yang mampu bertahan hidup di sana,” ujarnya.
Taman-tanaman yang mampu bertahan hidup di suhu rendah ini, merupakan hasil uji-coba atau trial yang dilakukan BB TNBTS bersama JICA RECA selama melakukan restorasi kawasan hutan.
Diantaranya, tanaman jenis kesek, danglu, putih dada dan cemara gunung. Jenis-jenis tanaman inilah yang telah ditanam dan hingga saat ini terus tumbuh semakin besar guna menghijaukan kawasan untuk menambah vegetasi yang ada.
Hasil dari kerjasama ini, kata Ayu, akan dibahas dalam kegiatan Evaluasi Kinerja Field Manager kegiatan JICA RECA yang digelat di Desa Ranu Pane, Kecamatan Senduro. Dalam kegiatan ini, juga dihadirkan berbagai undangan dari unsur kepolisian, TNI, Pemkab Lumajang dan instansi terkait lainnya.
Selain itu, BB TNBTS bersama JICA RECA juga akan membuat pelatihan untuk masyarakat di lereng Gunung Semeru dalam pengendalian kebakaran hutan, melakukan kegiatan pembersihan Ranu Pane dari ancaman tanaman Salvinia Moresta yang merupakan tanaman asing semacam enceng gondok.
“Tanaman ini telah menutup sebagian besar Ranu Pane hingga terjadi pendangkalan,” ujarnya. (her/wak)
Teks Foto :
– Ranu Pane di lereng Gunung Semeru.
Foto : Sentral FM.