Senin, 25 November 2024

Relawan Jaringan Gus Durian Lumajang Ikut Pantau Pemilu

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Pelaksanaan Pemilu Legislatif (Pilleg) menjadi perhatian banyak elemen untuk ikut melakukan pengawasan dengan harapan hasilnya transparan, akuntabel dan jujur tanpa indikasi money politik. Salah-satunya dari relawan Jaringan Gus Durian (JGD) di Kabupaten Lumajang.

Aak Abdullah Al Kudus Koordinator JGD Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM, Selasa (8/4/2014), mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan pengawasan pelaksanaan Pemilu Legislatif dan hasilnya nanti bersama-sama dengan antivis di 120 Kabupaten/Kota lainnya di Indonesia yang terdapat Komunitas JGD.

“Dimana, JGD yang digerakkan Alissa Wahid (putri sulung Gus Gur, red) mengimplementasikan program JGD TRaP untuk mewujudkan Transparansi Hasil Pemilu kali ini. Ada 150 relawan yang dilibatkan dalam pengawasan ini di seluruh Indonesia,” kata Aak Abdullah Al Kudus.

Program JGD TRaP, masih kata pria yang juga dikenal sebagai aktivis peduli konservasi Gunung Lemongan ini, muncul sebagai upaya konkrit dari para relawan Jaringan Gus Durian untuk terlibat memastikan perbaikan kualitas pemilu.

“Republik ini sangat membutuhkan para pemimpin atau wakil rakyat yang berintegritas, yang terpilih melalui pemilu yang tidak manipulatif. Seperti diketahui banyak pihak, Pemilu tahun ini menghabiskan anggaran sekitar Rp. 15 triliun. Artinya, besaran anggaran ini dua kali lipat dari biaya Pemilu sebelumnya,” paparnya.

Jumlah ini, lanjut Aak Abdullah Al Kudus, tidak bisa dikatakan sedikit sebagai ongkos perbaikan demokrasi. Untuk itu, JGD TRaP berkepentingan agar pemiliu tahun ini tidak seperti sebelumnya dimana manipulasi dan jual-beli suara sudah menjadi rahasia umum.

“Kami juga mengingatkan kepada seluruh penyelenggara pemilu dan partai politik agar tidak melakukan hal-hal bodoh yang bisa mencederai kualitas demokrasi tahun ini. Dalam kaitan ini, kami akan melakukan pengawasan, dari pelaksanaan hingga nanti hasil dari Pemilu Legislatif ini. Terutama, bilamana terjadi indikasi praktek money politik yang membodohi rakyat,” demikian pungkas Aak Abdullah Al Kudus. (her/ipg)

Teks Foto :
– Aak Abdullah Al Kudus.
Foto : Sentral FM

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
26o
Kurs