Sebanyak 27 siswa kelas 1 sampai 3 SMP 2 Sukodono, Lumajang bersama Kepala Sekolahnya mengalami keracunan massal seusai makan mie rebus di kantin sekolahnya. Korban rata-rata mengalami mual dan pusing-pusing. Mereka mulai merasakan keluhan yang sama, dalam waktu yang hampir bersamaan ketika jam sekolah masih berlangsung.
Secara bergelombang puluhan korban keracunan yang terdiri dari siswa dan Kepala Sekolah ini, dilarikan ke Puskesmas Padang. Namun, sebagian besar diantara mereka dirujuk ke RSU dr Haryoto Lumajang karena kondisinya terlihat lemah karena banyak kehilangan cairan hingga pihak keluarga khawatir.
Dari informasi yang dihimpun Sentral FM, Jumat (17/1/2014), insiden keracunan ini terjadi Kamis (16/1/2014) pagi. Saat itu, puluhan siswa yang menjadi korban keracunan dan Kepala Sekolahnya yang bernama Lilik Sulistyawati, makan mie rebus merek Burung Dara di kantin sekolah yang dikelola oleh Ny. Kanti (46), yang berstatus Guru Bahasa Indonesia di sekolah yang terletak di Desa Tanggung, Kecamatan Padang tersebut.
Awalnya mereka tidak curiga dengan makanan yang dinikmatinya. “Kami membeli mi rebus itu seharga Rp. 1000 di kantin saat istirahat pertama. Hampir setiap hari kami membeli mi yang sama, jadi tidak curiga kalau akhirnya menjadi penyebab keracunan,” kata Della Tyas Nurul Pratiwi (14), siswi kelas 2 yang menjadi korban keracunan.
Ketika ditemui saat dirawat di ruang Melati RSU dr Haryoto Lumajang, Della yang keracunan bersama Dinda, kakaknya yang duduk di kelas 3 menyebutkan, seusai makan ia melanjutkan pelajaran kembali di kelasnya. Namun, saat istirahat kedua tiba-tiba ia merasa mual dan pusing-pusing.
Alhasil, Della pun dipulangkan ke rumahnya. Tak berapa lama, Dinda kakaknya juga mengalami hal yang sama dan turut dipulangkan. Ternyata, satu-persatu siswa sekolah tersebut mengalami hal serupa, hingga kemudian kejadian itu pun jadi heboh.
“Saya hanya tahu, Della bersama Dinda tiba-tiba pulang dalam kondisi mual dan pusing. Saya khawatir karena kondisi mereka semakin lemah,” kata Suhin (40), orangtua Della.
Para siswa yang berjumlah 27 orang, kemudian bergiliran dilarikan ke Puskesmas Padang. Dan, dalam tempo yang tidak terlalu lama, Lilik Sulistiana, Kepala Sekolah setempat, juga mengalami keluhan tidak jauh berbeda dengan anak didiknya hingga turut dibantar ke Puskesmas.
Di sana, kondisi korban ternyata kian lemah karena terlalu banyak keluar cairan. Hanya 3 orang siswa yang kondisinya membaik dalam penanganan medis di Puskesmas setempat. Dalam kepanikan itu, akhirnya sebanyak 24 siswa dan Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Sukodono ini dirujuk ke RSU dr Haryoto Lumajang.
dr Triworo S Nadjib Direktur RSU dr Haryoto Lumajang mengatakan, sekitar pukul 20.45, dari 24 orang siswa yang dirujuk RSU, akhirnya 13 orang dimintakan rawat inap karena kondisinya lemah dan butuh observasi. “Sedangkan, 11 orang siswa kondisinya membaik setelah mendapatkan perawatan dan menjalani rawat jalan saja,” kata Triworo.
Dalam perawatan di Rumah Sakit terbesar di Kota Pisang ini, kondisi ke-13 siswa yang keracunan massal ini dinyatakan semakin membaik. “Hari ini, kondisi para siswa ini Alhamdulillah semakin membaik. Dan, insyaallah mereka sudah bisa dipulangkan,” papar Triworo.
Terkait insiden keracunan massal ini, aparat Polsek Padang bersama Polres Lumajang yang mendapatkan infoirmasi kejadiannya, langsung melakukan penanganan. Petugas turun ke lokasi kejadian untuk menghimpun keterangan, awal, termasuk ke Puskesmas Padang dan RSU dr Haryoto Lumajang.
“Kami juga mengambil sampel makanan yang dimakan korban untuk selanjutnya kita kirimkan ke Labfor guna meneliti apa yang menjadi penyebab keracunannya. Hasilnya, masih kita tunggu. Untuk sementara ini, kami bersama petugas Satuan Reskrim mengumpulkan bahan keterangan dulu,” demikian kata AKP Mulyadi Surachmat Kapolsek Padang. (her/ipg)
Teks Foto :
– Sejumlah siswa yang masih dirawat di Ruang Melati RSU dr Haryoto Lumajang.
Foto : Sentral FM