Trend penyebaran penyakit mamatikan HIV-AIDS di Kabupaten Lumajang mengalami peningkatan. Penderitanya didominasi pria hidung belang dan kalangan Pekerja Seks Komersial (PSK).
dr Bayu Wibowo PLt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM, Senin (1/12/2014) mengatakan, bahwa pola penyebarannya didominasi melalui seksual.
”Dalam hal ini yang berganti-ganti pasangan atau yang dilakukan dengan PSK (Pekerja Seks Komersial),” katanya.
Penularan melalui hubungan seks berganti-ganti pasangan inilah yang dinilai jajaran Dinkes sulit untuk terdeteksi. Pasalnya, keberadaan tempat prostitusi liar juga sulit dipantau. Termasuk mendeteksi, siapa saja PSK yang datang melayani pria hidung belakng dan sampai kapan mereka akan berdiam di satu tempat tertentu.
Sedangkan untuk penyebab melalui intravena atau jarum suntik yang biasanya dilakukan para pengguna narkoba jenis suntik, lanjut Bayu Wibowo, hampir tidak ada. Hal ini disebabkan karena penguna narkoba jenis suntik di Kabupaten Lumajang juga hampir tidak ditemukan.
Menurut data dari Kantor Dinkes Kabupaten Lumajang, dalam beberapa tahun terakhir telah terdeteksi sebanyak 60 penderita HIV yang terpapar penyakit mematikan ini. Sebagian besar, penderitanya adalah warga Lumajang.
“Ada yang pendatang seperti kembali dari bekerja di luar kota. Diantaranya dari Surabaya, Jakarta, Bali, Jember dan kota-kota lainnya,” bebernya.
Lanjut Bayu Wibowo, kebanyakan yang rentan tertular HIV-AIDS adalah penyakit infeksi. Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata pasien tersebut positif HIV.
Dari temuan itu, Dinkes pun melalui Puskesmas dan Rumah Sakit melakukan perawatan intensif terhadap penderita HIV yang dinyatakan positif.
“Perawatannya seperti penderita penyakit biasa saja. Karena, virus ini membutuhkan waktu bertahun-tahun sebelum akhirnya dinyatakan positif AIDS yang mempengaruhi kekebalan tubuh mereka hingga rentan penyakit,” ujarnya.
Setelah positif AIDS, biasanya penderita langsung dirujuk ke RSUD dr Haryoto Lumajang. Di sana terdapat ruangan khusus untuk perawatan sesuai dengan standar dan dokternya.
Dinkes Kabupaten Lumajang sendiri berupaya melakukan sosialisasi pencegahan dan antisipasi penularan HIV-AIDS dengan melibatkan berbagai komunitas dan pelajar.
“Tidak hanya itu saja, kepada kalangan ibu rumah-tangga bahkan Posyandu, kita juga melakukan sosialisasi yang sama,” pungkas Bayu Wibowo. (her/ono/ipg)
Teks Foto :
– dr Bayu Wibowo PLt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lumajang.
Foto : Sentral FM