Sabtu, 23 November 2024
Dorong Potensi Agrobis

Pemkab Lumajang Kembangkan Kawasan Agropolitan Seroja

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Pemprov Jatim telah menetapkan Kabupaten Lumajang sebagai Cluster Agropolitan Regional. Untuk menuju konsep pengembangan wilayah sesuai renstra Pemprov Jatim ini, Pemkab Lumajang saat ini berupaya menggodok pengembangan wilayah dengan menetapkan Kota Pisang ini sebagai Kota Metropolis di Bidang Agribis.

Ir Indah Amperawati Kepala Bappekab Lumajang, Kamis (20/3/2014), mengatakan bahwa arahan dari Pemprov Jatim yang disampaikan Peni Kusdarmi, SH. Msi Sekretaris Bakorwil Malang, sebagian besar telah dituangkan melalui RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah).

Dimana, Kabupaten Lumajang sebagai kawasan Agropolitan Regional akan terus didorong menjadi wilayah Agrobis terkemuka di Provinsi Jatim. Apalagi, dua tahun terakhir, Pemprov Jatim terus mengarahkan Kabupaten-Kabupaten lain untuk melihat Agropolitan Seroja di wilayah Kecamatan Senduro dan Pasrujambe.

“Akan tetapi, kami belum puas karena masih jauh dari harapkan. Sebab, banyak program dan kegiatan dari Pemprov Jatim yang turun untuk berkonsentrasi dalam pengembangan Agropolitan. Makanya, dalam Musrenbang Provinsi Jatim nanti, kami akan mengawal agar banyak kegiatan danprogram ke Agropolitan Seroja di Lumajang ini,” terang Ir Indah Amperawati.

Untuk pengembangan Lumajang sebagai kawasan Agropolitan Regional di Provinsi Jatim, Pemkab Kota Pisang telah mendorong sejak beberapa tahun lalu guna mengembangkan konsep off farm atau fabrikasi terhadap potensi hortikultura yang ada. Diantaranya yang telah dimilai adalah Pisang Mas Kirana yang saat ini telah menembus pasar ekspor ke beberapa Negara.

“Selain itu, ada alpukat dengan varietas unggul Lumajang sendiri yang telah merambah pasar Malaysia. Namun, semuanya masih belum memuaskan kami karena harus ada stimulan untuk mendorong konsep fabrikasi ini. Agar pengolahan hasil pertanian ini meski cukup bagus pengembangan, baik dari sisi kualitas dna kuantitas disesuaikan nilai ekspor pertahunnya bisa terus ditingkatkan. Dinas Perindustrisan dan Perdagangan Provinsi Jatim juga harus terlibat di sini,” jlentrehnya.

Pengembangan kawasan Agropolitan Regional ini juga dinilai Ir Indah Amperawati, tidak hanya tergantung dari sektor pertanian saja. Namun masih ada sektor lainnya yang juga harus diperhatikan. Yakni, sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan pariwisata menjadi satu keterpaduan dalam pengembangan Agropolitan.

“Ke depan, kami sudah membahas bersama Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya serta Dinas Perhubungan untuk mengembangkan Pasar Agropolitan agar lebih hidup lagi. Ditunjang juga dengan sarana-sarana untuk transportasi. Apalagi di kawasan Senduro ada banyak tamu pada even-even tertentu. Ini yang juga akan kami sampaikan dalam Musrenbang Provinsi Jatim mendatang,” pungkas Ir Indah Amperawati.

Sementara itu, DR H Sjahrazad Masdar, MA Bupati Lumajang mengatakan, arahan Pemprov Jatim sangat membantu Kabupaten Lumajang untuk mengarahkan program-program pembangunan di tahun-tahun mendatang. Ia meminta Bappekab Lumajang untuk memperhatikan seluruh arahan dari Bappeda Provinsi Jatim ini.

“Namun saya menekankan untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia atau IPM. Kita tidak boleh puas dengan keadaan sekarang, karena harus terus ditingkatkan. Sektor pertanian harus meningkat karena Lumajang daerah agraris dan 70 persen penduduk adalah petani. Potensi hutan rakyat dan wisata juga harus diperhatikan. Semuanya telah tertuang melalui RPJMD dan itu semua sudah singkron dengan arahan Pemprov Jatim,” papar Masdar Bupati. (her/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs