Masa tenang kampanye Pilpres (Pemilihan Presiden), DR H Soekarwo Gubernur Jatim yang akrab di sapa Pakde Karwo ini menyampaikan imbauannya kepada masyarakat bahwa, Pilpres 9 Juli harus disambut sebagai sebuah pesta demokrasi yang sangat menentukan bagi perjalanan negeri ini ke depan.
“Untuk itu Pilpres tidak boleh emosi, karena emosi itu akan merusak pikiran. Memilih Presiden, jalan pikirannya harus jernih. Karena itu akan menentukan masa depan bangsa untuk 5 tahun ke depan. Tidak usah ngotot, karena yang jadi Presiden bukan orang yang ngotot,” kata Pakde Karwo kepada Sentral FM.
Gubernur Jatim juga mengingatkan, agar masyarakat tetap menjaga kondusifitas. “Jangan sampai gontok-gontokan karena Pilpres. Yang terpilih nanti pasti yang terbaik dan dikehendaki masyarakat. Berbeda itu biasa, dan kita harus bisa menyikapi bahwa mereka yang terpilih tentu akan mendapatkan tugas yang maha berat. Karena, harus memikirkan mereka-mereka yang tidak terpikirkan. Siapa itu? Masyarakat kita yang miskin-miskin,” tuturnya.
Terkait keterlibatannya dalam aksi dukungan sesuai Parpol (Partai Politik) yang diusungnya, Pakde Karwo dengan diplomatis menyampaikan jawabannya dengan gaya yang santai. “Saya hanya kampanye batin saja. Memang saya harus tunduk dengan keputuan organisasi. Saya kan perlu Istikharoh. Tapi, Istikharoh saya belum jadi. Jadi saya belum bisa memprediksi,” ucapnya.
Ia mengatakan, memilih figur orang secara langsung sebagai pemimpin itu prediksinya tidak mudah. Karena yang dipilih adalah orang secara langsung oleh masyarakat dengan berbagai pertimbangan figur, karakter dan model kepemimpinannya.
“Kan yang dipilih orangnya secara langsung Tapi di Jatim ini masih ada Soekarwo effect, tentu akan berpengaruh. Yo wis ojok takon macem-macem. Wis beritakno sak karep-karepmu lah. Sing penting Jatim iki aman,” pungkas Pakde Karwo menanggapi apakah SBY Effect berpengaruh di Jatim dalam Pilpres. (her/ipg)
Teks Foto :
– DR H Soekarwo Gubernur Jatim.
Foto : Sentral FM
NOW ON AIR SSFM 100
