Pelantikan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) Presiden dan Wakil Presiden RI Terpilih di Gedung Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Jakarta, Senin (20/10/2014), tidak dilewatkan oleh masyarakat Lumajang. Seolah kegiatan kenegaraan suksesi kepemimpinan RI ini menjadi magnet yang harus diikuti detik perdetiknya.
Dari pantauan Sentral FM, siaran langsung pergantian sekaligus pelantikan jabatan Presiden-Wapres dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono kepada Jokowi-JK yang ditayangkan langsung seluruh stasiun TV nasional ini, mengundang perhatian masyarakat.
Di sejumlah warung kopi (warkop) dan kedai-kedai makanan yang ada di pinggiran jalan di Kota Pisang ini, tidak sedikit masyarakat berkumpul melihat tanyangan langsung peristiwa bersejarah nasional ini. Mereka pun duduk santai seraya memesan kopi dan makanan ringan lainnya.
Seperti yang terpantau di salah-satu warkop di Jl. Teuku Umar, Kelurahan Kepuharjo, Kecamatan Kota Lumajang, dimana berkumpul belasan orang yang melihat prosesi tersebut dengan serius.
“Ini sejarah bagi Indonesia Mas. Jadi, kami tidak mau melewatkan prosesi kenegaraan ini. Kalau lihat beritanya saja, kan hanya singkat. Apalagi, melihat siaran tunda malam nanti, ya nggak lega rasanya,” ucap Martono, seorang pelanggan warkop yang sehari-hari mengaku bekerja sebagai pedagang motor ini.
Sedangkan, di Kantor Pemkab Lumajang Jl. Alun-Alun Utara kegiatan serupa juga terpantau tak jauh berbeda. Di tengah-tengah kesibukan menjalankan tugas rutin, staf PNS dan para pejabat eselon tidak melewatkan proseesi kenegaraan itu.
Bahkan, di antara sesi persesi acara, mulai kedatangan Jokowi-JK, SBY-Boediono, sampai pimpinan Partai Politik (Parpol) pendukung maupun koalisi oposisi, tidak sedikit celetukan komentar yang terlontar.
Terutama ketika Prabowo Subianto yang dikenal sebagai tokoh dari Koalisi Merah Putih (KMP) yang telah menetapkan diri sebagai koalisi pemerintahan mendatang, hadir bersama dengan Calon Wapres yang diusungnya, Hatta Rajassa.
“Wah kalau datang seperti ini, berarti Prabowo memang figur negarawan. Politik harusnya seperti ini,” kata Jony Harianto, salah-satu Staf Pemkab Lumajang seraya terus memantengi layar TV di kantornya.
Drs Eddy Hozainy Kabag Humas Pemkab Lumajang mengatakan, bahwa pelantikan Presiden dan Wapres terpilih yang merupakan momentum penting yang mengundang perhatian seluruh masyarakat Indonesia.
“Sehingga tidak salah jika staf PNS pun mengikuti tayangannya. Namun, hal itu dilakukan di sela-sela pelaksanaan tugas di kantor. Kalau yang ada tugas luar kantor, seperti saya hari ini, tentu tidak bisa melihat. Meski saya ngebet juga mengikuti prosesinya. Hanya saja, saya tidak bisa meninggalkan tugas. Sebagai gantinya, terpaksa saya melihat tayangan tundanya nanti malam saja,” katanya.
Sementara itu, jajaran Polres Lumajang hari ini juga mengadakan apel siaga pengamanan pelantikan Presiden dan Wapres RI di halaman Mapolres Jl. Alun-Alun Utara. Dua pertiga kekuatan pengamanan sebanyak 400 lebih personel, disiagakan untuk mengantisipasi adanya kemungkinan gangguan kamtibmas di daerah ini.
AKBP Singgamata Kapolres Lumajang mengatakan, apel siaga ini digelar untuk mengantisipasi segala kemungkian yang terjadi. Sesuai pemantauan intelijen, tidak ada indikasi gangguan.
“Tetapi, kita tetap menunjukkan kepada masyarakat untuk menunjukan bisa memberikan rasa aman dan nyaman secara umum. Warning saya, siapapun jangan coba-coba membuat onar di Lumajang, itu saja. Karena kegiatan hari ini penting untuk perjalanan dan suksesi kepemimpinan nasional ke depan,” tegas AKBP Singgamata. (her/ipg)
Teks Foto :
1. Staf Pemkab Lumajang yang serius melihat siaran langsung pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI Terpilih dari televisi di ruang kerjanya.
2. Personel Polres Lumajang apel siaga pengamanan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih.
Foto : Sentral FM