Selama musim kemarau ini sebanyak 14 peristiwa kebakaran terjadi di berbagai wilayah di Kabupaten Lumajang. Kebakaran ini menimpa rumah maupun lahan pertanian, khususnya yang ditanami tebu.
Purwanto, SH Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM, Selasa (17/6/2014), mengatakan bahwa peristiwa kebakaran ini terjadi di sejumlah wilayah Kecamatan, diantaranya Klakah, Sukodono dan sejumlah Kecamatan lainnya.
“Sesuai data laporan pada BPBD, kebakaran menimpa rumah dan lahan tebu. Penyebabkan bermacam-macam, mulai korsleting listrik, kelalaian karena lupa mematikan alat memasak, yakni kompor. Termasuk kelalaian lainnya, semisal disebabkan penerangan tradisional seperti lilin atau lampu minyak hingga sembarangan membuang puntung rokok. Bahkan ada kelalaian yang disebabkan anak bermain korek api di rumahnya,” kata Purwanto, SH.
Sedangkan untuk kebakaran lahan pertanian tebu, dipicu kelalaian warga masyarakat yang membuang puntung rokok. “Karena saat ini musim kering, apapun yang menjadi pemicu api di lahan pertanian, berpotensi menjadi penyebab kebakaran. Yang berpotensial adalah lalai membuang puntung rokok yang menyala sembarangan hingga menyulut kebakaran lahan tebu,” paparnya.
Dari sekian banyak peristiwa kebakaran yang terjadi selama musim kemarau ini, lanjut Purwanto, mencatatkan nilai kerugian yang tidak sedikit. Sebab, dari total kerugian yang didata dari seluruh korban kebakaran, nilainya mencapai hampir Rp. 1 Milyar.
Untuk itu, BPBD Kabupaten Lumajang mengimbau kepada masyarakat, untuk berhati-hati terhadap penyebab kebakaran saat memasuki musim kemarau kali ini. “Sebab, kebakaran bisa terjadi menimpa rumah atau lahan pertanian siapapun dan dibenda apapun. Seperti beberapa peristiwa yang terjadi, kebanyakan dipicu kelalaian. Untuk itu, kewaspadaan dibutuhkan agar tidak mendatangkan kerugian pada diri dan keluarga sendiri,” pungkas dia. (her/dwi)
Foto : Ilustrasi
NOW ON AIR SSFM 100
