Sabtu, 23 November 2024

Jauhi Virus Ebola, CJH Diminta Hindari Interaksi dengan Jamaah Afrika

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Virus ebola yang mematikan dan belum ada obatnya dikhawatirkan juga akan merebak ditengah-tengah jamaah haji yang berdatangan ke Tanah Suci dari berbagai belahan dunia. Menyikapi kekhawatiran akan penyebaran penyakit yang banyak ditemkan menyebar di Afrika ini, jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lumajang berkoordinasi dengan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) untuk melakukan langkah sosialisasi kepada para Calon Jamaah Haji (CJH).

dr Bayu Wibowo Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Dinkes Kabupaten Lumajang ketika dikonfirmasi Sentral FM, Rabu (3/9/2014), mengatakan, CJH asal Kabupaten Lumajang ditekankan untuk selalu menjaga kebersihan dan kebugaran tubuh. “Kondisi fisik yang bugar sangat menentukan kesehatan CJH itu sendiri. Untuk itu, di sisa waktu sebelum keberangkatan pada 19 September mendatang, 651 CJH asal Kabupaten Lumajang kami minta mempersiapkan kondisi fisiknya sebaik mungkin,” papar dr Bayu Wibowo.

Selain itu, CJH juga diminta mengkonsumsi air putih secukupnya untuk menghindari dehidrasi selama di tanah suci dan mengkonsumsi makanan bergizi. Istirahat yang cukup juga dinilai akan sangat membantu kondisi fisik dan kelancaran CJH selama menjalankan ibadah di tanah suci nanti.

Yang terpenting adalah, mereka diminta untuk tidak berinteraksi dengan jamaah asal Afrika yang merupakan wilayan endemis virus ebola. “Sebaiknya, CJH Lumajang menghindari kontak fisik atau berinteraksi dengan jamaah asal Afrika. Ini sebagai langkah preventif guna mengantisipasi merebaknya virus ebola,” bebernya.

Cara yang bisa dilakukan, ungkap dr Bayu Wibowo, CJH asal Kabupaten Lumajang disarankan untuk tetap berkumpul dan berombongan dengan jamaah asal Lumajang lainnya saat menjalankan rangkaian ibadah haji.

“Kalau kemudian asal jamaah dari negara lain yang tidak dikenal, semisal dicurigai dari negara Afrika yang orangnya hitam-hitam, ya sebaiknya menghindar,” ujarnya.

Tidak hanya itu saja, bekal masker dinilai penting untuk dipersiapkan CJH untuk digunakan selama beribadah haji di tanah suci nanti. Meski sebelum berangkat, CJH akan diberikan masker gratis, namun jatah yang akan diterima dinilai tidak akan mencukupi.

“Sebagai bekal, sebaiknya CJH beli sendiri bekal masker untuk dibawa ke tanah suci nanti. Lha wong harga masker kan murah. Penggunaan masker ini juga sebagai upaya preventif untuk pengantisipasi penularan berbagai penyakit yang terbawa udara. Jadi tidak hanya virus ebola saja,” jlentrehnya.

Untuk CJH asal Kabupaten Lumajang, lanjut dr Bayu Wibowo, dari pemeriksaan medis yang dilakukan tidak ditemukan yang kondisinya tidak layak berangkat. “Sejauh ini, ondisi kesehatan CJH baik-baik saja. Seluruhnya sehat dan siap berangkat,” tuturnya.

dr Bayu Wibowo juga menjelaskan, bahwa virus ebola sama seperti virus-virus yang lain, masuk ke tubuh melalui saluran pernafasan selayaknya virus flu. Virus ini kemudian menyerang pernafasan dan bisa menimbulkan masalah ketika daya tahan tubuh rendah.

Ketika virus ini menyerang, seluruh tubuh, sampai sistem tubuh menjadi lemah. Penderita akan terserang demam tinggi dan tidak turun-turun. Demam sulit diturunkan sehingga lambat-laun menyerang seluruh organ sehingga beurjung kepada kematian,” pungkas dr Bayu Wibowo. (her/ipg)

Teks Foto :
– dr Bayu Wibowo Plt. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lumajang.
Foto : Sentral FM

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs