Potensi inflasi pasca perayaan Idul Fitri yang telah berakhir, sejauh ini dinilai Pemkab Lumajang masih terkontrol. Bahkan, potensi inflasi pasca tingginya daya konsumeritas masyarakat selama peringtan lebaran, sejauh ini telah mengalami penurunan.
Drs Slamet Supriyono, Msi Asisten Ekbang Pemkab Lumajang ketika dikonfirmasi Sentral FM, Kamis (7/8/2014), mengatakan bahwa inflasi di Kota Lumajang tetap stabil dengan angka yang masih sama dengan sebelum perayaan lebaran. “Kisarannya, antara 0,08 persen tingkat inflasinya,” katanya.
Hal ini, lanjut dia, karena selama lebaran lonjakan harga kebutuhan pokok tidak terjadi secara massive di seluruh komoditi. Hanya komoditi tertentu saja yang harganya melonjak diantaranya seperti pada harga daging.
“Kalau seperti komoditi telur itu fluktatif naik turun, jadi tidak terlalu berarti pada masyarakat,” paparnya. Hal ini, lanjut dia, juga didukung dengan program raskin yang telah didistribusikan kepada masyarakat miskin penerima sasaran sebelum perayaan lebaran.
“Pendistribusian raskin ini jug sangat membantu menekan tingkat inflasi. Warga miskin juga menjadi sangat terbantu,” bebernya.
Saat ini, untuk jatah raskin periode pendistribusian pasca lebaran, diterangkan Slamet Supriyono akan digulirkan akhir Agustus mendatang.
“Program Raskin jalan sesuai dengan tahapan kuota bulanan. Kalau sebelum lebaran diterimakan Juli, kali ini pasca lebaran pada Bulan Agustus. Diharapkan, dengan pendistribusian Raskin pasca lebaran ini, juga berpotensi menekan laju inflasi,” ujar dia.
Untuk itu, ia menekankan, agar pendistribusian Raskin dilaksabnakan tepat sasaran, waktu dan penerima. “Semua pendistirbusian akan diawasi dan dikontrol melalui Tim Kecamatan hingga Pelaksana Desa. Progress report-nya selalu kita minta, karena Kabupaten punya kewajiban melaporkan pada Provinsi. Hal ini untuk mengetahui jika ada maslaah dibawah,” terangnya.
Akan tetapi, Slamet Supriyono berharap, agar pendistirbusian Raskin yang berpotensi menekan inflasi dan memberikan pelayanan kepada warga miskin untuk mendapatkan haknya ini, tidak ada masalah.
“Karena jujur saja, Raskin itu sangat sensitive. Yang jelas, kita harapkan Raskin Tahun berikutnya dapat mengcover penerima sasaran Se-riil mungkin. Untuk menjawab data ini, tupoksinya ada pada BPS. Kami harapkan data penerima ini terus dievaluasi agar penerima betul-betul tepat sasaran. Agar jangan sampai, bantuan untuk menyelesaikan masalah itu memunculkan masalah yang lain, lalu muncul komplain,” pungkas dia. (her/dwi)