Krisis bahan bakar minyak (BBM) di berbagai SPBU di Kabupaten Lumajang hingga hari ini, Rabu (27/8/2014), semakin parah. Panic buying BBM oleh masyarakat membuat terjadinya antrian panjang yang mengular sejak malam, dinihari hingga siang ini. Panjang antrean tak-tanggung-tanggung, hingga lebih dari 1 kilometer.
Panjangnya antrean tersebut, bahkan menyebabkan pembeli dengan jeriken yang terpaksa antre dan menginap di SPBU sejak malam kemarin, Selasa (26/8/2014), dan hingga siang tadi belum dilayani. Yang terjadi, membuat para masyarakat tak sabar untuk segera mendapatkan BBM yang diinginkannya. Hingga, mereka pun berteriak-teriak agar operator segera memberikan pelayanan.
Kondisi ini, dari pantauan Sentral FM, terjadi di sejumlah SPBU di Kabupaten Lumajang. Diantaranya di SPBU Bagusari, Kelurahan Jogotrunan, Kecamatan Kota Lumajang, SPBU Jl. Sukarno-Hatta, Kecamatan Sukodono dan SPBU Labruk Lor, Kecamatan Kota Lumajang.
Muhammad Sugeng (36), penjual bensin eceran yang tinggal di Dusun Krajan, Desa Karangbendo, Kecamatan Tekung ketika dikonfirmasi saat antre pembelian BBM di SPBU Bagusari mengatakan, ia telah menginap sejak semalaman di SPBU tersebut. “Saya khawatir tidak mendapatkan BBM kalau tidak antri dan menginap di sini. Saya sudah menginap sejak pukul 19.00 tadi malam,” katanya.
Namun, meski sudah menempatkan antrian BBM sejak lebih dari 4 jam, Muhammad Sugeng pun belum mendapatkan pelayanan juga dari operator. Kondisi ini saking banyaknya antrian dan minimnya stok yang ada.
“Antrean sudah di depan, tapi stok BBM langsung habis, pagi tadi. Jadi, saya menunggu yang berikutnya. Yang jelas, saya harus mendapatkan BBM untuk dijual lagi secara eceran. Kalau tidak begitu saya tidak bekerja Mas,” ucapnya.
Kondisi serupa juga dialami Ahmadi (43), warga Jl. Juanda, Kecamatan Kota Lumajang yang tengah antre untuk mengisi BBM motornya. Hanya saja.antrean yang panjang membuatnya tidak sabaran lalu memilih untuk mengurungkan membeli BBM.
“Siapa yang mau antre dengan kondisi seperti ini. Kalau pun saya antre, dua jam belum tentu dilayani lha wong antreannya sampai lebih dari satu kilometer seperti ini,” kata Ahmadi.
Antrean yang mengular dan semakin panjang ini, membuat para pembeli BBM pun banyak yang tidak sabar dan berteriak-teriak. Beruntung di SPBU telah ditempatkan personel Polres Lumajang untuk meredam protes pembeli BBM dan melakukan pengamanan di sana. Sehingga, masyarakat pembeli BBM pun kembali tertib.
AKP Edi Santoso Kasat Sabhara Polres Lumajang dikonfirmasi terpisah mengatakan, pihaknya menempatkan 6 personel dari Satuan Sabhara Polres Lumajang di setiap SPBU yang ada. Dimana, dari data Polres Lumajang, di Lumajang terdapat 16 SPBU.
Kami melakukan pengawasan, penertiban kendaraan-kendaraan bermotor yang melakukan pembelian BBM. Termasuk juga, untuk melakukan pengawasan pembelian BBM dengan jeriken agar tidak disalah-gunakan. Distribusi BBM juga kami pantau agar tidak tersendat dalam perjalanan ketika memasuki wilayah Lumajang menuju SPBU,” kata AKP Edi Santoso. (her/ipg)
Teks Foto :
– Antrean kendaraan yang membeli BBM dan antrean pembelian BBM jeriken yang mengular di SPBU Lumajang.
Foto : Sentral FM