Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Lumajang mentargetkan Desember mendatang museum yang berlokasi di Kawasan Wonorejo Terpadu (KWT) di Desa Wonorejo, Kecamatan Kedungjajang ini akan segera diresmikan.
Hal ini disampaikan Indrijanto, SH Kabid Kebudayaan Disbudpar Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM, Sabtu (25/10/2014). Dikatakannya, pembangunan museum secara fisik saat ini sudah dilaksanakan. “Insyaallah, launchingnya memang pada Bulan Desember mendatang,” katanya.
Untuk persiapannya, kata Indrijanto, Disbudpar Kabupaten Lumajang akan berupaya untuk mempersiapkan koleksi benda cagar budaya yang akan dipamerkan di Museum itu. Yakni dengan melakukan inventrisir keberadaan benda-benda cagar budaya asal Kabupaten Lumajang yang saat ini tersebar di berbagai tempat.
“Diantaranya di Museum empu Tantular berupa Prasasti Pasrujambe dan lainnya, termasuk di Balai Arkeologi Jogjkarta maupun di Trowulan. Tentunya, kita tidak bisa mengambil begitu saja, karena sifatnya adalah dipinjam karena sudah terregistrasi sebagai aset di lembaga-lembaga tersebut,” paparnya.
Untuk benda-benda cagar budaya temuan yang saat ini masih berada di wilayah Kabupaten Lumajang sendiri, Disbudpar juga akan melakukan inventarisasi. “Kita akan melibatkan Tim Ahli Cagar Budaya yang segera dibentuk guna menginventarisasinya. Karena hal ini dibutuhkan guna melengkapi khazanah cagar budaya yang bisa kita tampilkan di museum tersebut,” katanya.
Tidak hanya itu saja, Museum itu nantinya tidak hanya menampilkan kol;eksi peninggalan purbakala saja. Namun, juga koleksi benda-benda budaya lainnya. Semisal, pakaian jaran kencak, pakaian adapt, gamelan tadi dangling dan lainnya.
“Yang jelas, benda-benda yang termasuk cagar budaya yang berusia 50 tahun lebih yang memberikan makna atau sejarah khusus, akan kita tampilkan di sana. Ini penting, karena Museum akan menjadi wahana edukasi untuk belajar dan mempelajari sejarah serta budaya yang ada di Kabupaten Lumajang,” ujarnya.
Indrijanto juga menyampaikan, sejauh ini pihaknya tengah mempersiapkan segala-sesuatu menyangkut peresmian Museum ini. Diantaranya, Disbudpar akan melakukan kerjasama dengan Asosiasi Museum Indonesia (AMI) untuk menggelar pameran. Berbagai Musuem akan bergabung untuk menggelar pameran di Museum Lumajang.
“Yang terpenting adalah mempersiapkan nama Museum itu sendiri. Namun, untuk nama Museum tentunya hal itu menjadi kewenangan Bupati Lumajang yang nantinya untuk memutuskan. Untuk opsi nama yang diperisapkan, itu menjadi kewenangan Kepala Disbudpar untuk menjelaskannya,” pungkas Indrijanto.(her/tok)