Samsul Maarif, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan dari hasil peninjauan di pos pantau Semeru diketahui tidak ada peningkatan signifikan dari aktivitas vulkanik gunung tertinggi di Jawa ini.
“Dari data dan analisa, statusnya waspada level dua, sejauh ini tidak ada letusan besar hanya letusan dengan ketinggian 400 meter yang terjadi disetiap Interfal 25 menit sekali,” kata dia.
Namun, ia menambahkan, yang patut diwaspadai adalah guguran awan panas yang berpotensi meluncur hingga radius sembilan kilometer ke arah tenggara kawah jonggring saloko.
Mia dari Radio Sentral Lumajang dalam Jaring Radio Suara Surabaya Sabtu (24/5/2014) melaporkan, sejauh ini hanya terjadi longsoran kecil saja.
Potensi guguran awan panas cukup membahayakan warga yang bermukim di Dusun Rowo Baung yang berjarak delapan kilometer dari puncak. Untuk itu warga direkomendasikan tetap meningkatkan kewaspadaanya. (art/ain/fik)