H Nuril Huda Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Lumajang memaparkan, data calon jamaah haji Kabupaten Lumajang yang berangkat tahun 2014 berjumlah total 710 orang yang terdiri dari jamah laki-laki 360 orang dan jamaah perempuan 330 orang. Untuk segi pendidikan, jamaah dengan tingkat pendidikan setara SD/MI sebanyak 399 orang, SMP/MTs 81 orang, SMA/MA 106 orang, Perguruan Tinggi 124 orang.
“Untuk kriteria pekerjaan, petani sebanyak 295 orang, swasta 213 orang, PNS/Polri/TNI 93 orang, pelajar 12 orang dan kriteria lain-lain 97 orang. Dari segi usia, kurang dari 40 tahun sebanyak 122 orang, 41 tahun sampai 60 tahun sebanyak 411 orang, lebih dari 61 tahun sebanyak 177 orang,” papar H Nuril Huda.
Selanjutnya, usia jamaah haji yang paling muda yang akan diberangkatkan, tercatat atas nama Salsabila Alina Humairah binti Wawan Hermanto yang berusia 18 tahun, beralamat di Desa Kalipepe, Kecamatan Yosowilangun. Usia jamaah tertua atas nama Markasan bin Andi dengan usia 81 tahun yang beralamat di Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo.
Selain itu, ada jamaah beresiko tinggi dari sisi kesehatan dan usianya. Jumlahnya sebanyak 370 orang yang terdiri dari jamaah laki-laki 126 orang dan jamaah perempuan 244 orang. Dikatakan beresiko tinggi, H M Mudhofar Kasi Haji dan Umroh menjelaskan, hal ini sesuai dengan kondisi usia dan jamaah sudah memiliki potensi sakit.
“Kepada mereka, kami meminta agar rutin mengikuti petunjuk petugas kesehatan nanti pada saat pelaksanaan ibadah haji. Terus di tanah suci senantiasa melakukan kontrol, tidak menunda jika mendapatkan keluhan. Maksudnya tidak menunda untuk memeriksakan diri. Karena disana beribadah kan 24 jam, jadi setiap saat jangan menunda. Kalau ada keluhan, langsung saja datang ke petugas kesehatan, agar sedini mungkin bisa ditangani atau diantisipasi keluhan sakitnya,” imbau H M Mudhofar.
Sementara itu, dr Mudhalifah dari Tim Kesehatan Haji Indonesia untuk kloter haji Lumajang menyampaikan, dikatakan beresio tinggi karena usia diatas 65 tahun dan jamaah menderita penyakit bawaan tertentu. Semisal hipertensi atau penyakit lainnya, seperti kencing manis.
“Penyakit itu sudah menjadi penyakit bawaan jamaah haji. Kami dari Tim Kesehatan akan melakukan kontrol rutin terhadap mereka. Sebab, mereka sudah terkontrol sejak sebelum berangkat pada pemeriksaan medis haji. Jadi di sana, mereka sudah mendapatkan rekomendasi obat-obatan tertentu yang harus dikonsumsi. Kami nanti hanya mengontrol obat-obatan yang rutin dikonumsi saja. Termasuk kontrol tensi, kencing manisnya dan pola makan selama di tanah suci,” terang dr Mudhalifah. (her/ipg)
Teks Foto :
– CJH asal Kabupaten Lumajang yang akan diberangkatkan ke tanah suci.
Foto : Sentral FM