Jumat, 22 November 2024

Mahasiswa FIB Unair Gagas Teknologi Manajemen Stres

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi Smartwatch. Foto: Pixabay

M. Fachrizal Hamdani mahasiswa FIB Unair menggagas ide berupa smartwatch yang bertujuan untuk membantu mahasiswa melakukan manajemen stres melalui tata kelola dan kontrol kegiatan kampus yang seimbang. Karena dilihat dari banyaknya kegiatan yang diikuti oleh mahasiswa di lingkungan kampus, membuat mereka rentan mengalami stres dan gangguan kesehatan mental lainnya. Jika itu dibiarkan terus-menerus, bukan tak mungkin akan timbul dampak yang lebih buruk.

Fachrizal menguraikan lebih lanjut bahwa ide smartwatch yang ia gagas dilatarbelakangi karena ia ingin membantu para mahasiswa untuk bisa mengelola kegiatan baik akademik maupun non-akademik yang acap kali saling bertabrakan satu sama lain.

Hal tersebut mengakibatkan mahasiswa rentan mengalami kebingungan untuk mengatur dan mengerjakan semua beban dan tugasnya serta berdampak pada munculnya stres dan gejala gangguan kesehatan mental baik berskala ringan maupun berat.

“Kita sebagai mahasiswa seringkali dihadapkan pada dua hal, yaitu kegiatan akademik dan non-akademik, ya seperti organisasi maupun kepanitiaan lah. Akademik kan sesuatu yang wajib, tetapi di sisi lain mahasiswa juga ingin ikut organisasi, kepanitiaan, dan lain-lain. Masalahnya, orang-orang ini kan cepat stres kalo ikut semua itu kan. Aku ingin nantinya stres mahasiswa itu bisa terkontrol dengan cara memanajemen kegiatannya lewat ide smartwatch yang aku gagas ini,” tuturnya pada keterangan pers yang diterima suarasurabaya.net pada Senin (17/10/2022).

Lebih lanjut, mahasiswa program studi ilmu sejarah itu mengatakan bahwa gagasan yang diusungnya memiliki beberapa fitur canggih, seperti fitur deteksi detak jantung guna mengukur tingkat kecemasan atau stres pengguna, fitur musik sebagai hiburan, serta fitur sharing story dan dilengkapi dengan sistem artificial intelligence.

“Jadi, smartwatch ini seperti memiliki sistem yang hidup di dalamnya,” kata Fachrizal.

Terakhir, dengan mengambil latar belakang masalah di lingkungan kampus, ia berharap bahwa ide yang ia gagas dapat diwujudkan dengan segera. Sebab, ia menganggap bahwa ide yang diusungnya itu penting untuk membantu mahasiswa agar tetap terkontrol dan teratur dalam hal manajemen kegiatan dan manajemen stres.

“Aku ingin alat ini bisa diwujudkan karena aku lihat banyak temanku yang stres ikut berbagai kepanitiaan dan organisasi tapi tugasnya banyak sekali. Jadi aku ingin bantu mereka melalui alat ini. Namun demikian, aku juga masih perlu developer pastinya,” ungkap Fachrizal.

Sebagai informasi, ide Fachrizal berhasil membawanya meraih juara 2 nasional dalam kompetisi W(E)VOLVE 2.0 yang bertemakan “Level Up in the Enviro(n)Mental Health”, dengan subtema “Stress in Educational Environment”. Ajang tersebut diselenggarakan oleh Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, yang dimulai 17 Juli 2022 dan berakhir 9 Oktober 2022.(rum/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs