Minggu, 24 November 2024

Upaya Kemenhub Memodernisasi Kampus Penerbangan di Indonesia

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Pembukaan Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) PPSDMPU 2021 di salah satu hotel di Surabaya, Kamis (18/12/2021). Foto: Istimewa

Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Udara (PPSDMPU) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), di bawah Badan Pengembangan SDM Perhubungan (BPSDMP) Kemenhub, berupaya memodernisasi kampus penerbangan.

Saat ini, ada delapan lembaga diklat penerbangan di Indonesia yang menjadi binaan PPSDMU Kemenhub. Di antaranya Politeknik Penerbangan Indonesia (PPI) Curug, juga Politeknik Penerbangan (Poltekbang) Surabaya.

Selain itu ada Poltekbang Medan, Poltekbang Makassar, Poltekbang Palembang, Poltekbang Jayapura, Akademi Penerbang Indonesia (API) Banyuwangi, dan Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan (BP3) Curug.

Seiring perkembangan industri 4.0 di Indonesia, PPSDMU Kemenhub berupaya melakukan sejumlah inovasi pembelajaran agar kampus-kampus penerbangan itu tidak hanya mencetak lulusan yang pintar dan siap untuk bekerja.

Untuk itulah PPSDMPU merumuskan program kerja yang menargetkan perbaikan kualitas untuk menjadikan kampus-kampus yang dibina menjadi lebih modern dalam Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) PPSDMPU 2021 di Surabaya.

Dr. Ir. Heri Sudarmaji Kepala PPSDMU Kemenhub, dalam acara bertema “Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Udara Bergerak Harmonikan Indonesia”, pada 17-19 November, itu mengatakan, SDM transportasi udara harus unggul.

Tidak hanya berstandar nasional, lulusan kampus penerbangan juga harus berstandar internasional, serta mampu menerapkan 4C: Critical Thinking (berpikir kritis), Creativity (punya kreativitas), Collaboration (mampu berkolaborasi), dan Communication (mampu berkomunikasi).

“Kami bertekad, kampus-kampus kami ini menjadi kampus-kampus modern. Karena saat ini kami merasa kampus-kampus atau lembaga pendidikan yang kami bina masih menjadi kampus tradisional,” ujarnya saat membuka acara.

Kampus tradisional yang dia maksud adalah mendidik anak-anak hanya sebatas untuk mendapat pekerjaan. Sedangkan kampus modern, selain mencetak lulusan pintar juga harus mampu berinovasi, kreatif, dan bisa menjadi agent of chance (agen perubahan).

Beberapa upaya menuju kampus modern yang sudah dilakukan oleh PPSDMPU Kemenhub, kata Heri, adalah dengan meresmikan Operasi Pesawat Seaplane Amphibian Cessna 172 SP milik Akademi Penerbang Indonesia (API) Banyuwangi.

“Seaplane memang belum umum sebagai sarana transportasi di Indonesia, tapi saya yakin seaplane akan jadi salah satu sarana transportasi andalan. Terutama untuk lokasi-lokasi yang jauh dan belum punya infrastruktur memadai,” katanya.

Keberadaan Seaplane, kata dia, merupakan wujud dari implementasi Kemenhub berkaitan perintah Joko Widodo Presiden yang menginginkan agar Kemenhub harus serius memperhatikan konektivitas dalam pengembangan destinasi wisata prioritas.

Nantinya, kata Heru, PPSDMPU Kemenhub akan segera membuka pelatihan Seaplane Class Rating. Dia mengeklaim, hal itu menjadi langkah baru bagi Indonesia dan menjadi satu-satunya lembaga pencetak pilot seaplane di Asia Tenggara.

Sementara, berkaitan proses pembelajaran di masa tatanan normal baru yang menuntut penerapan pembelajaran jarak jauh (PJJ), Heri mengatakan, perlu adanya dukungan teknologi pembelajaran yang efektif dan efisien.

PPSDMPU saat ini fokus mengembangkan pembelajaran digital dengan menyusun bahan ajar berbasis Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) pada Program Studi Perguruan Tinggi di lingkungan PPSDMPU Kemenhub.
 
Pengembangan teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) dalam hal pembelajaran di bidang kedirgantaraan itu menurutnya akan menjadi salah satu teknologi yang menarik untuk diterapkan dalam proses pembelajaran.
 
Tidak hanya itu, PPSDMPU juga berupaya membangkitkan dan memicu kreativitas civitas akademika di Sekolah Transportasi Udara Kementerian Perhubungan dengan mengadakan Lomba Inovasi Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Udara.

Setelah sukses dengan Lomba Inovasi pada 2020 lalu, Lomba Inovasi SDM Penerbangan PPSDMPU 2021 kembali digelar. Hal ini menurutnya penting dan akan dijadikan agenda tahunan sebagai wadah kreatifitas dan inovasi di bidang penerbangan.

“Lomba Inovasi di tahun kedua ini sungguh luar biasa, para civitas dan para taruna ide-idenya cukup bagus dan ini bisa kita implementasikan. Nanti yang terbaik akan kami seleksi lagi,” katanya.

Dia contohkan, inovasi AR dan VR yang bekerja sama dengan Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Open Learning Centre (Seamolec). Pada Desember nanti akan ada atase perhubungan yang datang ke Indonesia.

Atase perhubungan itu akan melakukan seleksi karya inovasi terbaik yang nantinya ditampilkan sebagai salah satu world e-paper Indonesia, untuk kemudian dipaparkan dalam ajang internasional yang disaksikan 190 negara anggota ICAO.

Upaya lainnya, PPSDMPU juga berperan aktif meningkatkan kerja sama dengan lembaga penerbangan sipil dunia (ICAO dan IATA) sebagai langkah penguatan Indonesia di bidang pendidikan dan pelatihan penerbangan.

Setelah menjadi Full Member ICAO Trainair Plus Program (ICAO TPP) melalui Global Aviation Training (GAT) pada 2014 silam, PPSDMPU menargetkan pada 2022 level keanggotaannya menjadi Training Center of Excellence (Platinum Membership) untuk kawasan Asia Pasifik.

Upayanya, Indonesia akan membantu pelatihan negara sahabat dan negara anggota ICAO untuk kuota peserta 138 orang sejak Oktober 2021 sampai Oktober 2023 lewat program ICAO Developing Countries Training Programme (DCTP).

“Pada 2021 ini juga kami juga menargetkan perolehan Aviation Security Training Center (ASTC) untuk kompetensi bidang Aviation Security. Dengan demikian kita akan mampu bersaing dengan SAA Singapura dan IAAA Korea Selatan,” katanya.(den)

Berita Terkait

Surabaya
Minggu, 24 November 2024
27o
Kurs