Usaha kecil dan menengah (UKM) menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat. Karena itu, mereka harus didukung sehingga bisa terus berkembang bahkan maju. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan membantu mereka dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi produksi seperti yang dilakukan TIM PKM Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Tim PKM yang terdiri dari lima orang itu, yakni Rizdana Galih Pambudi, Rizky Eka Saputra, Puji Dwi Pangestu, Muhammad Nur Salim, dan Apria Nur Eka Falah menciptakan “Soy Milk Machine with 3 in 1 Process” untuk membantu meningkatkan kualitas, mutu, dan hasil produksi UKM susu kedelai di Surabaya.
Inovasi yang lahir dari tangan mahasiswa bimbingan Dr. Yunus, M.Pd itu merupakan mesin yang mengintegrasikan tiga proses sekaligus, yakni pengolahan, pendinginan, dan pengemasan susu kedelai. Mesin tersebut dilengkapi dengan fitur temperature controller untuk mengatur suhu panas sesuai kebutuhan. Selain itu, juga berfungsi untuk menghasilkan proses pematangan bahan yang lebih merata.
Mesin itu juga memiliki motor wiper yang berfungsi sebagai pengaduk secara otomatis. Kemudian pada proses pendinginan menerapkan teknologi heat axchanger yang direndam dalam air sehingga mampu untuk mengatasi masalah proses pendinginan yang masih sederhana.
Rizdana Galih Pambudi menjelaskan bahwa heat exchanger merupakan alat yang menggunakan uap lewat panas dan air biasa sebagai pendingin.
“Fungsinya bisa sebagai pemanas maupun sebagai pendingin,” jelasnya.
Sementara untuk proses pengemasan juga menggunakan fitur yang sudah dilengkapi dengan pengontrol waktu sehingga proses pengemasan dapat berlangsung lebih singkat dan secara semi otomatis.
Rizdana menambahkan, mesin tersebut bermula dari keresahan dia dan rekan-rekannya melihat proses produksi UKM susu kedelai mulai dari proses penyaringan, pemasakan, pendinginan dan pengemasan yang masih menggunakan cara-cara manual, dan alat seadanya, sehingga proses produksi cukup memakan waktu dan tidak efektif pun tidak efisien. Salah satu yang mengalami permasalahan tersebut yakni UKM Susu Kedelai Pak Abbas, Pakal, Surabaya Barat.
“Kita diskusi dengan pemiliki UKM tersebut dan katanya memang permasalahannya selama ini adalah proses produksi yang memakan waktu yang tidak sedikit sehingga hasil produksi pun terbatas,” tuturnya.
Setelah melewati berbagai proses, akhirnya mereka menemukan ide untuk membuat mesin produksi susu kedelai yang terintegrasi tiga proses sekaligus itu dalam program PKM Unesa dengan tema “Mesin Pengolah, Pendingin, dan Pengemas Susu Kedelai dengan Sistem 3-In-1 Integrated Process untuk Meningkatkan Produktivitas dan Efektivitas UKM Susu Kedelai”.
Yunus selaku dosen pembimbing tim PKM berharap inovasi mesin produksi susu kedelai tersebut dapat membantu dan meningkatkan produktivitas dan efektivitas pelaku usaha usaha menengah maupun kecil susu kedelai di Surabaya.
“Karena kebutuhan itu dinamis, tentu inovasi mesin ini bukanlah akhir, tetapi justru menjadi awal bagi kreasi dan inovasi berikutnya,” pungkasnya.(tin/ipg)