Jumat, 22 November 2024

Riset: Mayoritas Pasien Corona Miliki Antibodi tapi Belum Pasti Kebal

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi.

Sejumlah penelitian di Inggris membuktikan bahwa sebagian besar orang yang mengidap Covid-19 mengembangkan antibodi, kata Jonathan Van-Tam wakil kepala medis Inggris pada Senin (4/5/2020), namun terlalu cepat untuk mengatakan antibodi itu memberi kekebalan pada mereka.

“Mayoritas orang sejauh ini menelepon kembali yang terinfeksi Covid-19, yang telah mendapat antibodi di dalam aliran darah mereka,” kata Van-Tam saat konferensi pers harian, seperti dikutip Antara.

“Secara umum tanda tersebut adalah orang itu mendapat antibodi. Pertanyaan selanjutnya yaitu, apakah antibodi itu melindungi anda dari infeksi lebih lanjut. Dan kita belum memiliki penyakit ini … cukup lama untuk mengetahui jawaban pastinya.”

Matt Hancock Menteri Kesehatan menambahkan bahwa pemerintah bersama perusahaan farmasi Swiss, Roche, sedang membahas uji coba antibodi.

Kesanggupan antibodi dalam darah sampai saat ini menjadi subjek penelitian di banyak negara. Di Amerika Serikat, otoritas kesehatan negara bagian melakukan tes antibodi pada warganya. Beberapa temuan dari tes itu memperlihatkan bahwa di negara bagian New York, warganya yang memiliki antibodi terhadap virus corona mencapai angka 14 persen.

Namun India termasuk yang mempertanyakan efektivitas antibodi dalam melawan corona sehingga otoritas kesehatan di negara itu menyatakan menunda implementasi tes antibodi pada warganya.(ant/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs