Herri Trilaksana, M.Si., Ph.D., staf pengajar di Departemen Fisika Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menyatakan bahwa alat ukur suhu badan (thermo gun) aman untuk kesehatan dan tidak merusak otak manusia.
Hal ini karena alat ukur thermo gun adalah alat ukur yang secara aktif menerima radiasi infra merah yang dipancarkan oleh obyek. Bukan memancarkan radiasi ke obyek yang akan diukur lalu menerima pantulan radiasi yang dipancarkan kembali dari obyek.
“Thermo gun adalah alat pengukur suhu obyek dengan metode non-invasive atau tidak menyentuh obyek. Teknologi yang digunakan dalam pengukuran ini adalah dengan menggunakan pengukuran radiasi Infra Merah (IR) yang dipancarkan oleh obyek,” ujarnya melalui siaran pers Unair yang diterima suarasurabaya.net, Rabu (22/7/2020).
Herri menjelaskan, setiap obyek yang berada pada suhu di atas nol mutlak (nol kelvin), atom-atom penyusunnya pasti akan bergerak relatif satu sama lain. Semakin tinggi temperatur yang dimiliki suatu obyek, maka akan semakin besar getaran atom penyusunnya. Getaran ini sering dikenal sebagai vibrasi atomik.
Di dalam teori radiasi gelombang elektromagnetik, vibrasi atomik tersebut akan menghasilkan sebuah emisi gelombang elektromagnetik dalam rentang gelombang Infra Red (IR). Semakin tinggi energi yang dimiliki suatu obyek atau sistem, maka semakin tinggi vibrasi atomiknya atau semakin kuat intensitas radiasi gelombang Infra Merah yang diemisikan (dipancarkan) oleh suatu obyek.
Sensor di dalam alat ukur thermo Gun memiliki bagian yang dinamakan thermopile yang berfungsi untuk menangkap radiasi infra red (IR) dari obyek yang ada di depannya, lalu mengubahnya menjadi panas. Panas yang dihasilkan ini akan diubah menjadi tegangan listrik sehingga kita dapat menampilkan pada layar (display). Panas yang terukur inilah yang digunakan sebagai temperatur dari obyek yang diukur. Sehingga sensor IR berupa thermopile inilah yang merupakan bagian terpenting dalam thermo gun.
Analogi yang sama terjadi pada indera mata atau telinga manusia. Mata dan telinga adalah indra yang menangkap rangsang dari lingkungan, bukan memancarkan sinyal tertentu kelingkungan lalu menangkap pantulannya. Dalam hal ini indra mata manusia menangkap cahaya atau foto yang datang dan masuk ke retina mata manusia, sehingga manusia dapat melihat obyek yang ada di depan matanya.
Pun juga demikian dengan telinga manusia. Genderang telinga manusia adalah jaringan tubuh yang sangat sensitif terhadap rangsangan mekanik berupa suara yang di dalam fisika dinyatakan sebagai rapatan udara saat gelombang longitudinal bunyi merambat. Gelombang mekanik ini diubah oleh genderang telinga manusia menjadi sinyal listrik. Semakin besar amplitude simpangan yang dihasilkan, semakin besar pula tegangan listrik yang dihasilkan yang mengindikasikan semakin tinggi intensitas gelombang mekanik yang didengar.
Cahaya saat Thermo Gun Diaktifkan
Pada alat ukur thermo gun dengan jangkauan yang tidak jauh, maka itu adalah berkas sinar LED koheren yang digunakan untuk membidik daerah yang akan diukur temperaturnya. Tetapi untuk thermo gun yang memiliki jangkauan obyek yang jauh, biasanya dia dilengkapi dengan sebuah titik atau laser spot seperti yang terdapat pada alat penunjuk atau laser pointer.
“Jadi dia hanya digunakan untuk menginformasikan kepada kita sebagai pengguna bahwa daerah yang akan diukur adalah daerah yang ditunjuk oleh spot cahaya tersebut,” ujarnya.
Untuk cahaya LED, intensitas cahaya ini kecil dan tidak berbahaya bagi manusia. Akan tetapi untuk cahaya laser, hal ini berbahaya untuk mata manusia karena intesitasnya biasanya lebih tinggi. Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang teliti maka diusahakan jarak antara obyek dengan thermo gun tidak terlalu jauh sehingga dapat mengukur dengan teliti suhu tubuh manusia jika diterapkan pada pengukuran suhu tubuh manusia.
Akurasi Thermo Gun
Rentang gelombang IR yang dapat diconvert (diubah) menjadi panas oleh thermo gun adalah sangat panjang, sehingga alat thermo gun bisa memiliki kemampuan untuk mengukur temperatur obyek sampai ratusan derajat celcius seperti pada pengukuran temperatur mesin atau penentuan sumber api oleh petugas pemadam kebakaran dalam kejadian kebakaran.
Daerah kerja thermo gun bisa berentang antara 0 sampai ratusan derajat celcius. Artinya dia dapat bekerja untuk mengukur suhu tubuh manusia, tetapi juga dapat digunakan untuk mengukur besi yang membara.
Ketelitian thermopile dalam mengonversi gelombang IR menjadi panas inilah yang menjadikan alat ukur thermo gun ini memiliki ketelitian yang tinggi dan jangkauan pengukuran suhu lebar. Berbeda dengan termometer zat cair dengan bahan aktif alkohol maupun raksa. (iss/ipg)