Tim Golden Eagle Art Universitas Negeri Surabaya (Unesa) melangkah ke perempat final Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) di Lapangan Terbang Angkatan Laut Grati, Pasuruan, Kamis (3/10/2019).
Di babak 16 besar, Golden Eagle Art yang berkompetisi di divisi Racing Plane dan Technology Development, menyisihkan tim dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. Selanjutnya, di babak delapan besar, Golden Eagle Art akan menghadapi tim Universitas Brawijaya (UB) Malang.
Dedy Rahman Prehanto Wakil Dekan bidang Kemahasiswaan Fakultas Teknik Unesa bersyukur timnya bisa melangkah sejauh ini. Dia juga berharap agar semua peserta menjaga sportivitas kompetisi.
“Kalah menang dalam suatu pertandingan adalah hal yang bisa,” katanya dalam rilis yang diterima suarasurabaya.net.
Bagi pemenang, kata Dedy, harus selalu bersyukur dan tidak boleh besar hati, dan yang kalah tidak boleh suudzon alias berburuk sangka terhadap peserta lain.
“Salah satu kunci kemenangan dalam suatu pertandingan, yakni selalu berpikir positif dalam semua hal,” ucapnya.
Seperti diberitakan, KRTI digelar Unesa bersama Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) di Lapangan Terbang Angkatan Laut Grati Pasuruan, 1-4 Oktober 2019.
Kegiatan yang telah berlangsung kali ketujuh tersebut diikuti 95 tim dari 40 perguruan tinggi se-Indonesia. Pembukaan digelar di halaman Gedung Rektorat Unesa, Selasa (1/10/2019) malam lalu.
Maspiyah Ketua Panitia menjelaskan, secara teknis kompetisi berlangsung selama tiga hari. Dimulai Rabu (2/10/2019) hingga penutupan Jumat (4/10/2019).
Sebanyak 95 tim tersebut, kata Maspiyah, akan berkompetisi dalam empat divisi. Yakni 24 tim mengikuti Divisi Racing Plane (RP), 25 tim di Divisi Fixed-Wing (FW), 24 tim di Divisi Vertical Take-off and Landing (VTOL), serta 22 tim di Divisi Technology Development (TD).
Sementara, Prof Nur Hasan Rektor Unesa berterima kasih atas kepercayaan Kemenristek Dikti kepada kampusnya untuk menyelenggarakan KRTI 2019.
“Penyelenggaraan KRTI menjadi bagian upaya dari mewujudkan pendidikan tinggi yang bermutu, serta mengembangkan kemampuan Iptek dan inovasi untuk mendukung daya saing bangsa sekaligus beradaptasi pada era revolusi industri 4.0 saat ini,” katanya. (bid)