Jumat, 22 November 2024

Satelit Nusantara Satu Awali Upaya Swasembada Broadband

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Peluncuran satelit Nusantara Satu dari Cape Canaveral, Florida, AS menggunakan roket Falcon 9 dari Space-X pukul 08.45 WIB, Jumat (22/2/2019). Foto: Tangkapan layar laman resmi SpaceX

Kesuksesan peluncuran Satelit Nusantara Satu dari Cape Canaveral, Florida, AS menggunakan roket Falcon 9 dari Space-X pukul 08.45 WIB, Jumat (22/2/2019), merupakan awal dari upaya “swasembada broadband“.

DIlansir Antara, satelit Nusantara Satu dari PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) ini merupakan satelit broadband pertama di Indonesia dengan teknologi High Throughput Satellite (HTS).

Teknologi tersebut memungkinkan pelayanan internet broadband dengan kapasitas hingga tiga kali lebih besar satelit konvensional.

“Secara geografis, Indonesia yang punya lebih dari 17.000 pulau, butuh akses satelit untuk menghubungkan satu pulau ke pulau lain. Kami berharap dan yakin Satelit Nusantara Satu dapat membuat 25.000 desa terhubung dan 25 juta orang Indonesia dapat mengakses Internet,” kata Heru Dwi Kartono Direktur Jaringan PSN, dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (22/2/2019).

Kesuksesan peluncuran satelit dengan nilai investasi awal hingga 250 juta dolar AS ini akan diikuti dengan satelit-satelit berikutnya yang sudah direncanakan.

“PSN semakin percaya diri dalam rencana peluncuran dua satelit lain. Satelit Nusantara 2 pada kuarter kedua 2020, dan Satelit Nusantara 3 pada 2022,” ujar dia.

Jika satelit-satelit tersebut sudah beroperasi, kebutuhan layanan Internet masyarakat Indonesia, khususnya di pelosok, akan semakin terpenuhi. Masyarakat Indonesia yang menghadapi keterbatasan data akan bisa menggali informasi di dunia maya untuk meningkatkan kesejahteraannya.

Sekadar informasi, Satelit Nusantara Satu memiliki kapasitas 26 transponder C-Band dan 12 transponder Extended C-Band serta 8 spotbeam Ku-Band dengan total kapasitas bandwidth mencapai 15 Gigabita per second (Gbps).

Satelit yang diproduksi Space System Loral (SSL) ini juga memiliki bobot 4.100 kilogram pada saat peluncuran dan mampu mengorbit selama lebih dari 15 tahun. (ant/wil/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs