Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2019 berakhir. Universitas Negeri Surabaya (Unesa) tak hanya dinilai sukses menjadi tuan rumah, tapi juga meraih Juara Ketiga devisi Technology Development sub devisi Propulsion System Development plus desain terbaik untuk sub divisi Propulsion System Development.
Dedy Rahman Prehanto Wakil Dekan bidang Kemahasiswaan Fakultas Teknik Unesa menuturkan, sukses penyelenggaraan tak lepas dari kerja sama yang produktif dengan pihak Puspenerbal TNI AL Grati Pasuruan.
“Bahkan secara langsung Komandan Puspenerbal, Laksamana Pertama TNI Edwin beserta Kolonel Marinir Suliono terjun ke lapangan meninjau ke lokasi tempat KRTI berlangsung,” katanya dalam rilis yang diterima suarasurabaya.net, Sabtu (5/9/2019).
Dedy juga mengapresiasi tim robotik Unesa devisi Technology Development sub devisi Propulsion System Development yang meraih juara ketiga di tengah persaingan ketat 95 tim dari 40 perguruan tinggi se-Indonesia.
“Apalagi kami juga meraih desain terbaik untuk divisi Technologi Development sub Propulsion System Development,” ucapnya.
Sebelumnya, saat penutupan KRTI 2019, Jumat (4/10/2019), Didin Wahyudin Direktur Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemenristek Dikti menyebut Unesa sebagai tuan rumah sukses menyelenggarakan keseluruhan pertandingan.
Ukuran sukses tersebut, menurut Didin, setidaknya bisa dilihat dari tiga hal. Pertama, fasilitas yang diberikan dalam penyelenggaraan pertandingan. Kedua, lokasi pertandingan yang cukup bagus. Ketiga, kenyamanan para peserta.
Didin berharap, peserta dapat mengambil hikmah dari setiap kegiatan KRTI 2019. Sebab, ajang ini tidak sebatas kompetisi, tapi ada jalinan silaturahim dengan seluruh perguruan tinggi yang harus terpupuk dengan baik.
Kolaborasi dengan perguruan tinggi lain serta berinteraksi terkait teknologi, papar Didin, akan menambah jejak informasi yang bagus untuk seluruh peserta dalam mengembangkan teknologi robot yang bermanfaat.
“Kontes robot akan bermakna kelak di kemudian hari, demi pertumbuhan teknologi di Indonesia dan bermanfaat dalam kehidupan nyata,” kata Didin.
“Mari, sebagai generai bangsa, kita membaur dengan peserta lain untuk menjalin silaturahim, bertukar pikiran, dan saling membangun pola pikir untuk perkembangan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat,” sambungnya.
Sementara, Prof Nurhasan Rektor Unesa tak bisa menyembunyikan kekagumannya atas semangat juang seluruh peserta. Dia berpendapat, KRTI 2019 merupakan presentasi hebat di dunia teknologi, khususnya robot terbang tanpa awak.
“Saya berharap para peserta tidak cukup sampai di sini. Teruslah berinovasi, berkreasi untuk mewujudkan Indonesia maju,” ujar Nurhasan. (bid)