Mahasiswa Stikom Surabaya unjuk karya, diantaranya menampilkan alat Pendeteksi Mata Kantuk pencegah kecelakaan lalu lintas, dan helm dengan sensor benturan kepala, dalam Gelar Karya Mahasiswa Teknik Komputer Stikom Surabaya, Rabu (13/2/2019).
Akibat kelelahan saat mengemudi, berdampak kecelakaan lalu lintas bagi pengendara. Mengantisipasi itu, mahasiswa Stikom Surabaya ciptakan alat Pendeteksi Mata Kantuk.
Andrea Hartoko Aji Putra Perdana mahasiswa S1 Teknik Komputer Stikom Surabaya ciptakan alat Pendeteksi Mata Kantuk meminimalisir kecelakaan lalu lintas saat mengemudikan kendaraan.
Cara kerja alat Pendeteksi Mata Kantuk, yaitu dimulai dengan merekam wajah seseorang yang kemudian diproses untuk disimpulkan apakah orang itu terdeteksi kantuk secara real time.
Sensor tersebut diletakkan di depan pengemudi, kemudian mendeteksi pergerakan antara mata terbuka dan terpejam. Pengoperasiannya yang mudah, hanya menekan tombol enter alat tersebut akan berfungsi bahkan tanpa jaringan internet.
Saat mata terpejam dalam kurun waktu beberapa detik dan terindikasi kantuk, alat ini akan memberikan alarm berupa suara dari buzzer khususnya untuk pengemudi mobil.
Alat yang diciptakan Andrea Hartoko Aji Putra Perdana ini, cocok untuk pengemudi mobil jarak jauh dan para sopir.
“Alarm Sistem Deteksi Kantuk bernama Si Dekan, dibandrol dengan biaya produksi cukup murah dibandingkan nyawa seseorang. Sehingga pengemudi tidak perlu takut mengalami kecelakaan akibat kantuk. Alat ini mempu memberikan peringatan yang cukup membangunkan kantuk, sehingga pengemudi dapat beristirahat sejenak,” terang Andrea, Selasa (12/2/2019).
Sementara itu, berbeda dengan Andrea yang menciptakan antisipasi kecelakaan pada pengendara mobil, Arman Maulana Soka menciptakan Pendeteksi Kecelakaan Lalu lintas pada Pengendara Roda Dua.
Saat terjadi kecelakaan, pengendara kendaraan roda dua atau sepeda motor kerap terlempar dan berbenturan dengan aspal bahkan dengan kendaraan lain. Dan bagian tubuh yang paling vital saat terjadi benturan adalah kepala.
Arman Maulana Soka menciptakan Helm yang dilengkapi alat sensor, dimana saat terjadi kecelakaan, maka alat tersebut secara otomatis akan mengirimkan pesan informasi lokasi dan tingkat benturan melalui pesan SMS.
Saat mendapatkan pesan singkat melalui sms, keluarga korban lebih cepat mendapat informasi akurat. Bahkan Jika kecelakaan terjadi di tempat yang sepi dan pengendara dalam keadaan pingsan dapat segera ditangani.
Selain kedua alat temuan atau karya para mahasiswa tersebut masih banyak karya lainnya yang juga dihasilkan mahasiswa Stikom Surabaya, dan rencananya akan dipamerkan Rabu (13/2/2019) di Ruang Auditorium lantai 1 Stikom Surabaya.(tok/ipg)