Jumat, 22 November 2024

Automasi 1, Pamerkan Automation for Disaster Prevention and Mitigation

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Satu diantara kelompok mahasiswa Teknik Elektro yang membuat karya sederhana untuk antisipasi sistem pencegahan bencana. Foto: Totok suarasurabaya.net

Sejumlah 10 karya prototipe inovasi mahasiswa Automasi 1 program studi Teknik Elektro UK Petra Surabaya, Selasa (3/12/2019) dipamerkan. Automation for Disaster Prevention and Mitigation

Karya yang dipamerkan para mahasiswa program studi Teknik Elektro Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya ini, dipamerkan di selasar Gedung P lantai 1 kampus UK Petra Surabaya.

Menurut Handy Wicaksono M.T., Dosen mata kuliah Automoasi 1 bahwa pameran karya para mahasiswa ini merupakan hasil implementasi pembelajaran tentang sistem otomatis dengan Programmable Logic Controller (PLC).

“Karya inovasi ini merupakan hasil implementasi mahasiswa dalam mempelajari bagaimana mewujudkan sistem otomatis di industri atau pabrik dengan menggunakan Programmable Logic Controller (PLC) sebagai pengendalinya,” terang Handy Wicaksono, Selasa (3/12/2019).

Pameran tugas akhir mata kuliah Automasi 1 ini bertema: Automation for Disaster Prevention and Mitigation. Tema ini sengaja dipilih agar mahasiswa memberikan kontribusinya bagi Indonesia yang memang berpotensi mengalami bencana alam.

“Tema ini sengaja dipilih karena Indonesia merupakan salah satu negara yang berpotensi mengalami berbagai bencana alam. Sehingga mahasiswa didorong untuk berinovasi dalam menciptakan sistem yang dapat mencegah bencana alam sekaligus harapannya dapat mengurangi jumlah korban,” tambah Handy.

Proyek akhir ini dikerjakan oleh mahasiswa angkatan 2017 dan angkatan 2018 secara tim dengan jumlah tiap kelompoknya 2 hingga 3 mahasiswa. Mereka harus mampu menemukan ide yang tepat dan mampu menerjemahkan dalam bentuk software (program PLC), hardware (sensor dan actuator sistem otomatis) dan maket sistem.

Beberapa hasil karya mahasiswa satu diantaranya adalah: Bendungan bawah tanah otomatis, pencegahan banjir menggunakan water intake system, benteng peredam banjir otomatis, Flood control system in rural area, sistem pembersih sungai otomatis, sistem pencegahan kebakaran hutan otomatis, safe building system, hingga earthquake evacuation system.

Karya prototip kelompok Leonard Christopher Limanjaya, Sugiarto Wibowo dan Thomas Ardi, adalah sebuah sistem evakuasi untuk membantu penghuni gedung jika terjadi gempa. Ada beberapa level, jika level ringan maka alarm akan berbunyi, sedangkan level menengah maka lampu yang menunjukkan tempat evakuasi menyala. Kemudian level tinggi maka lampu SOS (notifikasi ke damkar) akan aktif.

“Selama masih gempa, sensor akan terus mendeteksi dengan cara alarmnya berupa bunyi dan lampu akan terus menyala agar masyarakat atau penghuni gedung dan bangunan yang ada tetap waspada,” pungkas Handy.(tok/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs