Revolusi Industri 4.0 mendorong segala sesuatu didesain dengan meningkatkan teknologi yang ada, tak terkecuali standar teknologi sebuah kota. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya melalui PT ITS Tekno Sains perkenalkan teknologi Tiang Pintar bernama ITS Smart Pole dukung gagasan kota cerdas.
Dr Ir I Ketut Gunarta MT Direktur PT ITS Tekno Sains, menyampaikan kota cerdas adalah wilayah tertentu yang mampu menjalankan fungsinya sebagai kota dengan memanfaatkan dukungan teknologi canggih yang terotomasi. “Nah, Tiang Pintar ini adalah salah satu komponen pendukung untuk mewujudkan kota cerdas tersebut,” terang Ketut Gunarta.
Gunarta sapaan Ketut Gunarta mengklaim, tiang yang kini telah ditanam pada beberapa kota di Indonesia tersebut dilengkapi dengan banyak fitur.
Beberapa di antaranya ialah pengawasan penggunaan energi, CCTV resolusi tinggi, sensor kualitas udara, jaringan wi-fi gratis, penguat sinyal seluler, serta layar yang mampu memberikan informasi tertentu kepada masyarakat secara visual maupun suara.
Gunarta yang juga Kepala Badan Pengembangan dan Pengelolaan Usaha (BPPU) ITS ini menambahkan, Tiang Pintar ITS juga dapat digunakan untuk menyesuaikan intensitas lampu jalan yang sesuai dengan keperluan setempat.
“Jadi ketika siang cuaca mendung atau hari telah petang, lampu pada tiang ini akan menyesuaikan kondisi lingkungan dan menyala secara otomatis,” tambah Gunarta.
Selain itu, perpaduan sensor dan kamera pada tiang ini dapat berfungsi untuk mengetahui jumlah kendaraan yang lewat pada ruas jalan tertentu, sepanjang waktu.
“Hal ini pasti akan mempermudah sistem penggalian informasi, seperti jumlah kendaraan dengan plat tertentu yang lewat, jumlah bus yang melintas, jumlah sepeda motor yang jalan, dan masih banyak lagi,” rinci dosen Manajemen Teknologi ITS ini.
Sebagaimana dijelaskan, kota cerdas adalah kota yang mampu mengontrol dirinya sendiri. Untuk mendekati hal ini, Tiang Pintar ITS juga dilengkapi dengan sensor untuk mendeteksi kualitas udara di sekitar tiang.
Adapun parameter yang dapat dideteksi dengan sensor ini di antaranya adalah besarnya kandungan oksigen (O2), karbondioksida (CO2), suhu, tekanan, dan kelembaban udara.
Menyesuaikan dengan era digital yang sudah mulai gencar perkembangannya, tiang pintar ini bisa difungsikan sebagai penguat sinyal seluler dan fasilitas jaringan internet gratis pada kawasan tertentu. “Dengan demikian kita bisa mendapatkan koneksi internet di manapun kita berada,” tegas Gunarta.
Sistem kontrol pada keseluruhan tiang ini terpusat pada satu sistem saja, sehingga ketika terjadi masalah, sistem akan segera menginformasikan dan segera untuk diperbaiki secara terpusat. “Selain itu, hanya dengan menggunakan ponsel pintar, seseorang dapat mengatur atau mematikan semua Tiang Pintar di semua wilayah,” pungkas Gunarta, Jumat (21/12/2018).(tok/ipg)