Facebook telah menutup lebih dari 30 halaman dan akun palsu yang terlibat dalam dugaan upaya “terkoordinasi” untuk menggiring opini publik menjelang pemilu di Amerika Serikat (AS) pada November, tetapi tidak bisa mengidentifikasi sumbernya.
Facebook menyatakan akun “aktor jahat” di jejaring sosial terbesar di dunia itu dan juga situs berbagi foto Instagram tidak bisa dihubung-hubungkan dengan Rusia, yang memanfaatkan platform tersebut untuk menyebarkan informasi palsu menjelang pemilu presiden 2016 di Amerika Serikat.
“Kami masih dalam tahap awal invstigasi dan tidak memegang semua fakta – termasuk siapa dalang di baliknya,” kata Facebook dalam sejumlah pesan blog seperti dilansir Antara.
“Namun, kami membagikan apa yang kami ketahui hari ini mengingat koneksi antara para aktor jahat ini dengan protes yang direncanakan akan digelar di Washington pekan depan,” AFP. (ant/dwi/rst)