Mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya berhasil merancang purwarupa alat yang bisa menganalisis siklus berjalan manusia dalam kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dari Kemenristekdikti tahun 2018.
Tiga mahasiswa prodi S1 Teknik Biomedis itu adalah Fadli Azhari, Tarikh Omar Asyraf, dan Asy-Syifa Mufidah. Di bawah bimbingan Akif Rahmatillah, ST., MT., dosen Fakultas Sains dan Teknologi ini, proposal penelitian mereka tentang “LOGS : Purwarupa Analisis Siklus Berjalan Manusia”, lolos seleksi dan meraih dana penelitian Kemenristekdikti dalam program PKM tahun 2018.
Fadli Azhari, ketua tim PKM-KC mengatakan bahwa berjalan merupakan kegiatan seseorang sehari-hari, namun memiliki informasi yang tersembunyi di dalamnya. Gait Analysis adalah studi mengenai siklus berjalan manusia (Gait) yang biasa dijumpai pada rumah sakit, atau tepatnya pada kesehatan fisik dan rehabilitasi medik.
Gait Analysis merupakan prosedur pengukuran yang penting dan dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang. Misalnya memonitor perkembangan ulkus pada kaki penderita diabetes dan membantu mencegahnya. Pada seorang atlet bisa digunakan meningkatkan performa dan mencegah terjadinya cidera, serta terbukti untuk membantu meningkatkan keseimbangan pada lansia dan penderita beberapa penyakit saraf.
Padahal, kehilangan keseimbangan merupakan yang membuat seseorang terjatuh, dan itu bisa menjadi penyebab utama cidera, bahkan kefatalan, misalnya bagi seorang lanjut usia.
Menurut Fadli Azhari, umumnya seseorang yang terjatuh akibat kehilangan keseimbangan berada pada usia 65 tahun keatas. Lalu setiap tahun terdapat 646.000 orang meninggal akibat terjatuh, dan sesuai data WHO: 80 persen berada pada negara-negara berkembang.
Namun, terjatuh akibat penuaan bukanlah hal yang tidak bisa dihindari, yakni melalui gaya hidup dan pelatihan atau sosialisasi dari praktisi kesehatan. Sayangya masih terkendala, selain kesadaran masyarakat yang kurang serta pengadaan laboratorium Gait analysis masih relatif mahal dan tak banyak ditemui di Indonesia.
“LOGS ini kami rancang dengan mengambil parameter-parameter dalam Gait Analysis yang nanti dapat diaplikasikan, khususnya pada lansia, tanpa perlu datang ke rumah sakit karena data dapat diakses dari mana saja,” ujar Fadli Azhari.
Fadli dan timnya berharap, temuan ini dapat membantu masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesadaran mengenai kesehatannya. Apalagi biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah dan atau perusahaan dalam pengadaan alat kesehatan masih relatif tinggi, sehingga dengan LOGS ini bisa meringankan beban. (iss/ipg)