Sabtu, 23 November 2024

Tujuh Tren Otomotif 2017

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi.

Sudah berapa tahun usia mobil di garasi rumah Anda? Jika Anda belum membeli mobil baru dalam beberapa tahun terakhir, unit-unit roda empat yang terpajang gagah di showroom terlihat jauh berbeda dengan yang pernah Anda lihat saat pertama kali membeli mobil.

Mobil yang populer saat ini justru yang berukuran besar (SUV), berteknologi canggih, terhubung konektivitas internet yang sebenarnya agak mengganggu konsentrasi mengemudi.

Berikut tujuh tren otomotif 2017 yang dilansir Washington Post mengacu pada pameran CES di Las Vegas dan North American International Auto Show di Detroit yang menyuguhkan wawasan baru tentang arah dan tren otomotif tahun ini dan masa depan.

Swakemudi

Kendati mobil swakemudi tidak menjamin akan laris di pasar otomotif dalam waktu dekat, namun sebagian besar produsen mobil dan pendatang baru mencoba menggambarkan kendaraan masa depan melalui mobil swakemudi.

Mobil swakemudi Waymo dari Google yang muncul pada pameran tersebut menggunakan sensor otonom dan mobil minivan itu akan ditambah teknologi jalan raya pada bulan ini. Ford juga memiliki mobil swakemudi yang diperkirakan akan meluncur pada 2021.

Dalam perkembangannya, akan muncul pertanyaan bagaimana menggeser kebiasaan dan kesenangan menyetir menjadi swakemudi.

Di sisi lain, perkembangan tekonologi mobil saat ini sudah membantu pengendara beradaptasi secara perlahan untuk menggunakan sensor dan cruise control yang merupakan beberapa fitur mobil swakemudi.

“Beberapa teknologi itu telah ada di berbagai negara, tapi mereka tumbuh lebih canggih,” kata Richard Wallace dari Pusat Riset Otomotif.

Crossover

Crossover adalah nama yang diberikan untuk mobil berbody besar seperti SUV namun lincah layaknya mobil sport, seperti Honda CR-V dan Toyota RAV4. Crossover diprediksi lebih populer dibanding sebelumnya. Pada tahun lalu, sebanyak 5,6 juta Crossover laris di Amerika atau sepetiga dari seluruh penjualan mobil baru.

Pada pameran mobil awal tahun, sejumlah produsen berlomba-lomba menujukkan crossover terbaru. Nissan memperkenalkan Rogue Sport, Mazda menampilkan CX-5 dan Ford dengan EcoSport.

Michelle Krebs, analis senior perusahaan riset industri Autotrader, menyebut crossover kian populer karena fungsi fleksibel dan lebih hemat BBM dibandingkan SUV besar. Namun, pada akhirnya keputusan untuk membeli Crossover atau SUV dengan 7 penumpang tergantung dari gaya hidup dan kegunaan.

Mobil terkoneksi

Saat ini, mobil-mobil baru memiliki kesamaan dengan smartphone Anda. Mereka dilengkapi kamera, sensor, dan konetivitas internet yang membuat mobil terhubung dengan pengemudi.

Konektivitas dalam mobil tentu bisa membantu pengemudi membaca lalulintas dan menghindari kecelakaan. Namun di saat yang bersamaan, tekonologi juga membuka pintu lebar-lebar untuk menyematkan berbagai perangkat hiburan di dalam kabin.

Ford, Toyota dan mobil lain bergabung meluncurkan sistem infotainment umum yang terhubung dengan iOS dan Google. Artinya, pengembang aplikasi dapat berkreasi untuk menciptakan platform yang membuat berkendara lebih mudah dan pelanggan memiliki lebih banyak cara mengintegrasikan mobil dengan perangkat lain yang sesuai dengan gaya hidup.

Di sisi lain, konektivitas juga memiliki kerawanan jika data yang tersimpan pada mobil diretas pihak ketiga.

Pembaruan model lama

Toyota meluncurkan model baru Camry sebagai mobil terlaris di Amerika selama 15 tahun berturut-turut. Ford juga merilis versi anyar truk pickup F-150 yang ikonik dan terlaris selama lebih dari 30 tahun.

Pada 2020, Ford berencana meluncurkan kembali Bronco, yang belum diproduksi sejak 1996. Ford Ranger juga akan bergabung dengan pickup lain yang meluncur di tahun sebelumnya. Yang lebih futuristik, VW bersiap meluncurkan mikrobus yang populer tahun 70-an dengan nama VW Buzz pada 2022.

Mobil listrik

Produsen kendaraan diprediksi akan menciptakan lebih banyak mobil listrik dan mobil hibrida pada tahun ini dan mendatang. Ford memproduksi 13 model mobil listrik pada tahun 2020. Mercedes membuat 10 pada tahun 2025. Volkswagen, yang tersangkut skandal emisi, sedang mengerjakan 30 model.

Penjualan mobil listrik dan hibrida memang tidak signifikan bahkan cenderung menurun pada tahun 2016 di Amerika Serikat. Namun penjualan diprediksi kembali naik jika mobil listrik bisa melakukan perjalanan jauh hanya dengan satu kali pengisian daya dan dibuatnya stasiun pengisian daya di sepanjang jalan-jalan utama.

Perang harga

Pada tahun 2017, penjual kendaraan harus memutar otak guna memberikan penawaran menarik agar calon pembeli berdatangan ke dealer. Pembeli akan melihat harga berbagai merek yang kian kompetitif serta tawaran potongan harga dan hadiah langsung dari dealer atau lembaga kredit.

Di satu sisi, penjual juga termotivasi atas permintaan mobil yang menurun. Beberapa analis menduga konsumen sengaja menunda pembelian mobil selama perlambatan ekonomi berlangsung di sejumlah negara.

Faktor yang mempengaruhi adalah pertumbuhan lapangan kerja dan pasar saham yang menguat sehingga konsumen memiliki kepercayaan untuk membeli mobil.

Membidik generasi 90-an

Berdasarkan survei J.D. Power tahun lalu ditemukan kenaikan pembelian mobil baru sebesar 28 persen dari pembeli generasi 80 hingga 90-an. Untuk menangkap konsumen generasi ini, perusahaan mulai menyesuaikan model mobil dengan selera mereka.

Produsen menyiapkan sejumlah tipe kendaraan untuk generasi 90-an antara lain sebuah mobil van yang dilengkapi berbagai perangkat pemutar musik, video, gambar dan konten lainnya. Akan hadir teknologi membaca wajah dan suara guna mengidentifikasi penumpang dan menyimpan data tentang hal-hal yang biasa mereka putar di dalam mobil.

“Generasi milenium mencari produk-produk praktis dan fungsional yang menyediakan baik kemampuan dan gaya pribadi,” pernyataan Fiat Chrysler.

Toyota pun berencana mengembangkan mobil yang dilengkapi sistem deteksi emosi pengemudi dan menyesuaikan pengalaman berkendara untuk meningkatkan mood mereka.(ant/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
35o
Kurs