Hujan meteor Geminid akan jadi atraksi menarik di langit Indonesia, Rabu (13/12/2017) malam ini, jika cuaca bersahabat atau langit cerah, jauh dari polusi cahaya.
Bagi pengamat yang hendak berburu hujan meteor Geminid, rasi kembar Gemini terbit pukul 20.00 WIB dan akan mencapai titik kulminasi pada pukul 01.44 WIB. Karena puncak hujan meteor Geminid terjadi tanggal 14 Desember siang, pengamatan sudah bisa dilakukan sejak tanggal 13 sampai 15 Desember.
Pengamatan pada tanggal 14 dan 15 Desember dini hari akan menyajikan juga pertemuan Bulan dan Mars serta Bulan dan Jupiter di ufuk timur sebelum fajar menyingsing.
Jadi, siapkan peta langit, jaket, kopi atau mungkin coklat panas, penganan ringan, senter merah, kemudian pergilah ke area yang bebas polusi cahaya dan amati langit. Selamat berburu Geminid.
Perlu diketahui, setiap tahun, hujan meteor Geminid berlangsung dari tanggal 4 sampai 17 Desember. Puncak pertunjukkan terjadi antara tanggal 12 sampai 14 Desember. Menurut International Meteor Organization, puncak hujan meteor Geminid akan terjadi tanggal 14 Desember 2017 pukul 13.30 WIB.
Geminid termasuk hujan meteor dengan laju meteor yang tinggi yakni 120 meteor per jam saat mencapai puncak. Itu pun jika cuaca cerah dan pengamat berada
Hujan meteor Geminid pertama kali teramati pada tahun 1862 oleh R. P. Greg dari Manchester, Inggris, dan baru tahun 1983 asal usul Geminid akhirnya terungkap. Sumber hujan meteor yang satu ini bukan komet melainkan asteroid.
Kilatan cahaya yang tampak datang dari rasi Gemini tersebut merupakan puing-puing asteroid 3200 Phaethon yang berasal dari keluarga asteroid Apollo dan Pallas. Ketika Bumi melintas di antara puing-puing asteroid 3200 Phaethon, sisa asteroi tersebut memasuki atmosfer Bumi, terbakar dan bergerak cepat melintasi langit dengan kecepatan 35 km/detik.
Asteroid 3200 Phaethon yang jadi sumber meteor Geminid ini mengelilingi Matahari setiap 1,4 tahun dan berpapasan dengan Bumi pada jarak aman. Pada tahun 2017, asteroid 3200 Phaethon akan berpapasan dekat dengan Bumi tanggal 16 Desember 2017 pada jarak 0,06 AU.
Hujan meteor Geminid merupakan salah satu hujan meteor yang cukup kuat dan menarik perhatian para pengamat. Bahkan ia semakin kuat dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan oleh gravitasi Jupiter yang mengganggu aliran puing-puing Phaethon dan menyebabkan mereka bergeser mendekati orbit Bumi. (ant/iss/rst)