Imam Syafaat dan Iftahatus Shofwan keduanya mahasiswa Diploma 4 Teknik Mekatronika PENS kembangkan teknologi berbasis pneumatik untuk memainkan Gamelan sebagai tugas akhir.
Iftahatus Shofwan memastikan notasi yang akan dimainkan oleh gamelan. Lalu Iftahatus pun membuat database yang terdiri atas notasi angka sebuah lagu pada PLC Controller yang kemudian diinput ke dalam notepad.
“Setelah kita memasukkan database ke dalam PLC Controller, lalu kita buka data tersebut menggunakan program Labview. Dan gamelan pun akan memainkan notasi sesuai dengan lagu yang kita programkan,” ujar Ifta.
Imam Syafaat justru lebih banyak bersentuhan dengan hardware. Mulai dari pengerjaan mekanik alat hingga kelistrikan dan tekanan udara pada kompresor.
Beberapa selang udara dipasangkan pada actuator cylinder pneumatic guna menghasilkan tekanan agar pemukul yang diletakkan di masing-masing bilah bergerak memukul bilah gending sesuai dengan perintah atau data yang sudah diupload dalam database.
Dari penelitian yang dilakukan Iftahatus Shofwan dan Imam Syafaat, ada 3 komposisi yang mampu dimainkan Gamelan mereka. Komposisi masing-masing Gundul-gundul Pacul, Prau Layar dan Suwe Ora Jamu.
“Kalau waktunya cukup kami dapat masukkan lebih banyak komposisi kedalam data base, sehingga akan lebih banyak pilihan komposisi yang bisa dimainkan Gamelan ini. Waktu kami sekitar 7 – 8 bulan mengerjakannya,” kata Ifta.
Sebagai catatan, untuk dapat lebih memahami karakteristik Gamelan, khususnya Gambang yang mereka teliti, keduanya berkonsultasi pada satu diantara dosen di STKW Surabaya.
Sementara itu, ditambahkan Dr. Indra Adji Sulisijono, M.Eng dan Endah Suryawati Ningrum MT, sebagai pembimbing penelitian bahwa karya yang menelan beaya sekitar Rp3 juta ini telah memenangkan Lomba Tugas Akhir PENS.
Meski karya Iftah dan Imam ini sempat menjadi juara lomba, tetapi keduanya sepakat untuk bisa mengembangkan karya Gamelan berbasis data ini menjadi lebih lengkap dan menambah jumlah komposisi melalui data base.(tok/ipg)