Google baru saja merilis pratinjau terbaru operating system mereka, Android O, kelanjutan dari Nougat, untuk para pengembang beberapa waktu lalu.
OS itu dinilai akan menjadikan perangkat lebih mudah digunakan oleh para konsumen Android.
Dikutip Antara dari laman Guardian, Jumat (24/3/2017), Google membuat pendekatan baru untuk aplikasi yang berjalan di background sehingga akan berpengaruh pada daya tahan baterai ponsel, tablet dan perangkat lainnya.
Android O akan secara otomatis membatasi aplikasi yang berjalan di background di tiga area: layanan background, pembaruan lokasi dan siaran implisit (implicit broadcast).
Tiga area itu sering menghabiskan baterai karena membutuhkan daya besar. Di masa mendatang, pengembang akan dibatasi untuk menggunakan background. Misalnya, lokasi, hanya akan terbarui beberapa kali dalam kurun beberapa jam sementara layanan background – program yang terus berjalan seperti mengecek kotak surat saat pengguna memakai aplikasi lain – secara otomatis akan ditutup setelah waktu yang singkat.
Mulai dari O, pengembang Android dapat mengkategorikan notifikasi mereka dalam “Channels”, mengizinkan aplikasi memberi lebih banyak kontrol bagaimana pengguna menerima notifikasi.
Contohnya, aplikasi berita menawarkan notifikasi untuk breaking news dan balasan komentar. Pengguna dapat mengaut suara, getaran dan notifikasi saat layar terkunci melalui menu notifikasi.
Android O juga akan memperkenalkan tombol snooze notifikasi dan juga beberapa pembaruan ini.
1. Autofill API
Pengguna dapat menyimpan data pribadi di aplikasi tertentu, seperti menggunakan password manager, lalu secara otomatis mengisinya di platform lain.
2. Display picture-in-picture
Pengguna dapat menonton video saat menggunakan aplikasi lain di tablet dan ponsel.
3. Bluetooh audio codec baru
Kualitas audio lebih baik bila menggunakan headphone seperti MDR-1000x dari Sony.
4. Pairing
Pengguna yang memasangkan Android dengan keyboard, navigasi akan menjadi lebih mudah menggunakan tombol panah dan tab.(ant/iss)