Rabu, 27 November 2024
Dari Usaha Warnet <i>Game Online</i> Menjadi <i>Full-Time</i> YouTuber <i>Gaming</i>

Kisah Sukses Creator Video YouTube Gaming

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Erdwin Susanto Wijaya yang telah sukses menjadi full-time YouTuber dengan total 90,197 subscriber dari Amerika, Filipina, Singapura, dan Indonesia. Foto: Denza Perdana suarasurabaya.net

Pria asal Jalan Prapen Surabaya ini mengenal game sejak umur 5 tahun. Saat itu orangtuanya membelikannya game console Nintendo (8-bit). Kegemaran bermain game membawa Erdwin Susanto Wijaya sukses menjadi creator video YouTube (YouTuber).

Ketertarikannya dengan dunia game membawanya pada keputusan untuk melanjutkan pendidikan bahasa ke Negeri Sakura, Jepang

“Dua tahun saya belajar Bahasa Jepang di sana. Lalu kembali ke Indonesia dan sudah mencoba berbagai usaha,” katanya kepada suarasurabaya.net, di Hotel Town Square, Kamis (7/4/2016).

Jiwa enterpreneurship pemilik channel YouTube bernama Ushi Gaming ini telah melekat pada dirinya. Setelah kembali dari Jepang, dia sempat membuka usaha warung internet (warnet) game online.

Usahanya berjalan selama empat tahun. Sampai akhirnya dia memutuskan untuk membuka usaha kebab di Mojokerto sekitar tahun 2013 lalu.

Di tengah-tengah mengelola usaha kebabnya itulah, pada 2014 lalu dia iseng-iseng mencoba merekam game Brave Frontier yang biasa dia mainkan lalu mengunggahnya ke YouTube.

“Saya mulai merekamnya dengan HP Nokia Lumia. Saya main di tablet, saya rekam dengan HP itu. Lalu iseng-iseng saya upload ke YouTube tanpa suara sama sekali,” ujarnya.

Dia masih ingat betul bagaimana proses dia merekam video permainan Brave Frontier pertamanya itu. Sangat repot. Dia harus memegang HP untuk merekam di tangan kiri, sementara tangan kanannya memainkan game Brave Frointier di tabletnya.

Tapi hasilnya, respon penonton di YouTube cukup baik. Dalam waktu beberapa hari videonya mendapatkan 3000 penonton. Sejak saat itu Erdwin pun semakin bersemangat dan semakin konsisten mengunggah minimal satu video ke YouTube setiap hari.

Erdwin mengombinasikan videonya dengan kefasihan berbahasa Jepang yang dia miliki. Sebagian besar videonya di YouTube dia unggah dengan pengantar berbahasa Jepang. Beberapa penonton video karya Erdwin pun tidak menyangka kalau Erdwin ternyata berasal dari indonesia.

Karena merasa penonton channel-nya semakin bertambah, dia pun memutuskan menjadi full-time YouTuber pada 2015 lalu. “Usaha kebab saya tutup. Saya fokus mengunggah video-video saya ke YouTube. Sampai sekarang ini,” katanya.

Hasil monetize dari channel YouTube-nya sudah bisa mencukupi biaya hidup setiap bulannya. Bahkan, dari hasil video-videonya itu, dia bisa melengkapi diri dengan peralatan yang lebih canggih agar kualitas videonya semakin baik.

“Sekarang sih sudah banyak, ya, untuk equipment saya. Komputer baru, kamera baru, handphone. Cuman saya sarankan, memulainya tidak perlu peralatan yang terlalu wah. Saya ingat, dapat uang 50 dolar pertama-tama itu sudah sangat senang,” ujarnya.

Modalnya adalah passion. Erdwin mengaku memang mencintai dunia game bahkan sejak dia masih anak-anak. Dia berpesan kepada siapapun yang ingin menjadi full-time YouTuber, jangan memulai karena ingin mendapatkan uang.

“Sudah banyak yang seperti itu, di tengah-tengah jalan karena penontonnya sedikit akhirnya malas mengunggah video lagi,” katanya.

Ushi Gaming Channel milik Erdwin kini telah memiliki penonton setia di Amerika, Filipina, Singapura, dan tentunya di Indonesia dengan total 90,197 subscriber. (den/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Rabu, 27 November 2024
34o
Kurs