Prof Dr I Gede Wenten, Pakar teknologi membran dari Institut Teknologi Bandung (ITB) mengatakan air minum yang dimasak kurang bagus hanya akan menghilangkan oksigen yang ada di dalam air.
”Tidak baik mensosialisasikan air yang dimasak, karena tidak sehat. Oksigennya hilang ketika dimasak,” ujar Wenten yang dilansir dari Antara, Sabtu (14/6/2014).
Menurut dia, pengolahan air yang baik seharusnya hanya untuk menghilangkan bakteri yang terkandung dalam air tersebut. Salah satu caranya ialah menggunakan teknologi membran sebagai penjernih air.
Selain itu, tambah Wenten, secara ekonomis air yang dimasak akan menghabiskan biaya lebih tinggi karena harga gas yang mahal. Namun, jika menggunakan teknologi membran ongkosnya jauh lebih murah.
“Jika menggunakan gas, satu liter air Rp 800, namun jika menggunakan teknologi membran hanya Rp 100 per liter,” paparnya.
Sementara itu. berdasarkan peraturan dari Badan Kesehatan PBB atau WHO, menyebutkan bahwa alat komersial air tidak boleh mengurangi kandungan magnesium dan kalsium dalam air. Namun sayangnya, saat ini banyak penjernih air yang menghilangkan kandungan tersebut. (ant/ain)
Teks Foto:
– Ilustrasi air yang dimasak
Foto: pacarita (blogger)