Facebook menguji fitur baru dan memperingatkan pengguna akan konten satir yang dipublikasikan di situs-situs satir seperti Onion.
Artikel-artikel yang dipublikasikan di linimasa pengguna akan diberi label “[Satir]” untuk mencegah mereka agar tidak terkecoh dan mengira artikel itu asli. Selama ini, konten satir memicu kebingungan dan komentar-komentar bernada amarah dari sejumlah pengguna media sosial.
Situs-situs berita seperti Onion di AS dan Daily Mash di Inggris menerbitkan artikel-artikel berita satir yang meniru media besar dan merefleksikan agenda berita yang sedang hangat.
Namun, konten tersebut kerap diduga sebagai fakta oleh pengguna jejaring sosial dan bahkan organisasi berita profesional. Pihak Facebook mencontohkan seperti sebuah artikel berjudul Tips for being an unarmed black teen yang diterbitkan untuk merespon penembakan oleh polisi di Ferguson, Missouri, memicu kemarahan dari pengguna Facebook.
Tahun 2013 lalu, Washington Post juga terkecoh dan melaporkan bahwa mantan calon wakil presiden Sarah Palin akan bergabung dengan jaringan berita al-Jazeera, sebuah artikel yang ditulis oleh situs satir Daily Currant.
Seperti dilansir BBC Selasa (19/8/2014), pihak Facebook mengatakan bahwa respon dari pengguna membuat mereka sadar perlunya label tersebut.
“Kami melakukan uji coba yang menunjukkan teks “[Satir]” di depan tautan artikel-artikel satir di linimasa. Ini karena kami menerima respon bahwa pengguna ingin mendapat kejelasan bagaimana membedakan artikel satir,” kata juru bicara Facebook.(bbc/ono/dwi)