Memaksimalkan Kinerja Processor

Overclocking membuka pemikiran orang lebih terbuka dengan teknologi yang ada. Ini alternatif value, bagi mereka yang tidak mempunyai uang untuk mendapatkan kinerja processor lebih tinggi. Demikian ungkap PANJI PAMUNGKAS Owner HYEM OC Team Yogyakarta di sela workshop overclock di AJBS Surabaya, Jumat (27/04).

Fungsi overclocking, kata PANJIT pada suarasurabaya.net, memaksimalkan kinerja processor ke titik yang paling tinggi. Karena sesungguhnya barang yang diproduksi dengan walfer yang sama mempunyai kemampuan clock maksimal yang sama.

Misalnya, clock-nya 1,6 Giga atau 2,5 Giga sampai 3 Giga akan memiliki kemampuan overclock maksimal yang sama. Overclocking muncul dipicu dari basis processor yang memiliki tipe sedikit. Vendor processor seperti Intel dan AMD, masing-masing mengemas dengan clock berbeda-beda dan dijual dengan harga 1,6 Giga, 2 Giga maupun 3 Giga.

Overclocking mudah dilakukan. Hanya saja ada perbedaan antara vendor dan user. Menurut PANJI, kalau produsen menyeting kecepatan dari processor itu sendiri sedangkan overeclocking menyeting kecepatan dari Bios.

Dengan overclocking, user juga bisa menekan anggaran yang dimiliki. Misalnya membeli processor US$ 75. Setelah di-overclocking, kinerja komputer melebihi processor yang harganya US$ 300. Overclocker akan bekerja secara penuh untuk mendapatkan kinerja global. Berikut penjelasan PANJI, {clip*1}.

Overclocking tercepat di dunia sampai saat ini, kata PANJI, mencapai 7 Giga. Kecepatannya di atas dari kecepatan processor yang ada di pasaran. Untuk melakukan overclocking harus mencari processor yang paling value seperti AE 43 atau X2 3600.

Menurut PANJI, overclocking lebih banyak dilakukan user. Komunitas overclocker saat ini mencapai 20% dari total pengguna komputer.

Teks foto :
1. Workshop memaparkan juga tentang perbedaan kinerja processor Intel dan AMD
2. Overclocker di Surabaya melakukan technical meeting sebelum kompetisi dimulai
Foto : TITIN suarasurabaya.net