Sabtu, 26 April 2025

ITS Luncurkan Prodi Teknik Mekatronika

Laporan oleh Eddy Prastyo
Bagikan

Bersamaan dengan digelarnya persiapan Kontes Robot Indonesia dan Kpntes Robot Cerdas Indonesia (KRI-KRCI), Kamis (07/06), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya meluncurkan program studi baru Teknik Mekatronika.

Dalam siaran pers di Graha ITS hadir Dr Ir TITON DUTONO M.Eng Direktur PENS-ITS didampingi Prof Ir PRIYO SUPROBO MS, Ph.D Rektor ITS dan Prof Dr SUASMORO Pembantu Rektor III.

Program studi baru itu melengkapi program studi yang telah ada sebelumnya masig-masing Teknik Elektronika, Telekomunikasi, Elektro Industri, dan Teknologi Informasi.

”Program studi baru ini untuk mengukuhkan keberadaan para ahli robotika yang memang selama ini tekun melakukan pengkajian dan penelitian di bidang itu. Itu sebabnya, kenapa PENS selalu menjuarai KRI,” kata TITON DUTONO.

Dikatakannya, meski robotika dapat berafiliasi ke tiap bidang yang dimiliki PENS ITS, tapi dengan makin kompleks dan berkembangnya dunia robotika di tanah air, maka terasa pengembangan pendidikan dan teknologi di bidang robotika perlu mendapat ruang yang lebih luas dan spesifik. ”Momentum pelaksanaan KRI-KRCI ini kami gunakan untuk mengenalkan dan membuka Program Studi Teknik Mekatronika,” katanya.

Sementara itu Rektor ITS mengatakan, bidang studi robotika kini memang makin berkembang dan banyak diminati. Ini terbukti dari makin banyaknya peserta KRI-KRCI. Bukan itu saja, kehadiran mereka dalam ajang KRI-KRCI, ternyata bukan semata mengejar hadiah, tapi lebih pada kebanggaan yang bakal mereka peroleh manakala masuk dalam putaran final.

”Kalau melihat besarnya subsidi yang diberikan panitia sebesar Rp 5 juta untuk KRI dan Rp 4 juta untuk KRCI, rasanya mustahil mereka akan membuat robot dengan dana hanya sebesar itu. Tapi yang mereka kejar dan ingin raih adalah kebanggaan,” katanya.

PRIYO SUPROBO berharap, dengan dibukanya program studi teknik mekatronika ini, pendidikan teknoologi akan lebih diarahkan untuk memberikan sentuhan aplikasi otomatisasi di industri, ini karena sesungguhnya industri lebih banyak mengaplikasikan kelas robot yang berdimensi besar dan berstruktur mekanik yang rumit.

Sedang Dr Ir ENDRA PITOWARNO M.Eng Ketua Program Studi Teknik Mekatronika PENS-ITS, mengatakan, teknik mekatronika menjadi ilmu robotika yang tidak sekadar ilmu permainan, seperti pandangan awam mendengar istilah robot, namun mampu menjadikan keahlian robotika sebagai dasar profesi lulusan yang handal dalam aplikasi di industri dan implementasi robot di dunia kehidupan.

”Berkait dengan pembukaan program studi teknik mekatronika, kini PENS ITS telah menambah empat laboratrorium baru yang merupakan ciri khas mekatronika, masing-masing laboratorium manufaktur, laboratorium kendaraan robotika, laboratorium kontrol mekatronika, dan laboratorium sisten benam dan jaringan,” katanya.

ENDRA berharap, ke depan lahirnya program studi teknik mekatronika akan mampu menjadikan aplikasi rekayasa mekatronika lebih membumi.

”Keahlian spesifik yang biasanya selalu diaromakan oleh negara-negara maju diharapkan juga mampu dilakukan oleh bangsa Indonesia dan dapat menjadikan pembangunan teknologi robotika dan otomasi berkembang lebih cepat,” katanya.(edy/edy)

Bagikan
Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Mobil Terbakar Habis di KM 750 Tol Sidoarjo arah Waru

Kecelakaan Dua Truk di KM 751.400 Tol Sidoarjo arah Waru

BMW Tabrak Tiga Motor, Dua Tewas

Surabaya
Sabtu, 26 April 2025
26o
Kurs