Satu Jemaah Calon Haji (JCH) dari Kloter 52 asal Bondowoso yang menderita demensia berat sempat menghebohkan petugas Asrama Haji Embarkasi Surabaya pada Selasa (23/7/2019) siang. Sekitar pukul 12.30 WIB, jemaah M (80) sempat berjalan keluar gerbang asrama. Polisi yang mengetahui gelagat aneh tersebut, akhirnya menghampiri jemaah.
Setelah berkoordinasi dengan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, ternyata gejala ini sudah diketahui sejak Senin (22/7/2019) malam. Bangun Cahyo Dokter Penerbangan KKP Kelas 1 Surabaya mengatakan, setibanya di asrama pada Senin (22/7/2019), jemaah M memang terlihat gelisah.
“Mulai tadi malam jalan, gelisah, melakukan kegiatan gelisah, sempat tadi meresahkan teman-temannya. Sehingga kita lakukan penanganan dan kita rujuk. Ini kita lagi koordinasikan dengan keluarganya,” ujar Dokter Bangun pada Selasa (23/7/2019).
Setelah sempat ditenangkan oleh petugas dan diajak kembali ke asrama, jemaah ini menolak. Dari wajahnya, jemaah tersebut terlihat ketakutan dan menolak segala bantuan termasuk saat disodorkan air dalam kemasan oleh petugas. Akhirnya, jamaah tersebut dibiarkan berkeliling asrama haji dengan didampingi petugas. Terpantau, jemaah ini mengitari beberapa bagian asrama dan selalu menolak ketika diajak kembali ke kamar. Dokter Budi mengatakan, gejala seperti itu memang kadang terjadi pada penderita demensia berat.
“Sementara, kita tunda dulu (keberangkatannya, red). Kita rujuk ke dokter spesialis jiwa dulu. Pihak keluarga sudah kita hubungi. Kita tunggu rujukan dari RS,” pungkasnya. (bas/ipg)