Jemaah calon haji (JCH) dari dua kelompok terbang di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES) melakukan salat gaib untuk korban meninggal akibat gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (31/7/2018).
Ratusan JCH baik laki-laki maupun perempuan dari kloter 41 dan 42 asal Tuban, Pacitan, Surabaya, dan Bojonegoro mengikuti salat gaib ini di Masjid AHES.
Muhajir, Imam salat gaib mengatakan, setelah salat, jemaah juga berdoa untuk warga dan JCH di Lombok yang terdampak gempa. Dia prihatin, keberangkatan JCH di sana tertunda karena bencana itu.
“Kabarnya beberapa calon haji di sana terkena bencana gempa bumi dan tidak bisa berangkat. Kami mendoakan semoga Allah memberikan hidayah kepada para korban gempa di sana,” ujarnya usai salat.
Sebagian besar dari para JCH mengikuti salat gaib ini karena keprihatinan mereka atas bencana yang terjadi di Lombok. Salah seorang di antara mereka, Hadi Kusman, JCH asal Tuban.
Hadi mengaku prihatin dengan perisitiwa bencana alam itu. Dia mendoakan para korban yang harus menerima dampak akibat gempa tersebut.
“Ada yang rumahnya rusak total. Saya berharap mereka segera mendapatkan bantuan dari Pemda setempat supaya tetap semangat menjalani hidupnya,” katanya.
Korban meninggal dunia akibat gempa bumi di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu (29/7/2018) kemarin kini ditemukan sebanyak 17 orang.
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), saat ini jumlah pengungsi mencapai 10.062 jiwa tersebar di 13 titik pengungsian. Sedangkan jumlah korban yang luka-luka sebanyak 401 jiwa.
Adapun bangunan yang rusak terdampak gempa di antaranya 5.448 unit rumah, 15 unit fasilitas pendidikan, 5 unit fasilitas kesehatan, 55 unit fasilitas peribadatan, 37 unit kios, dan satu jembatan.(den/ipg)