Sabtu, 30 November 2024

Nenek Pembantu Rumah Tangga Ini Berhaji Setelah Gajinya 35 Tahun Tak Diambil

Laporan oleh Bruriy Susanto
Bagikan
Sujinah, pembantu rumah tangga asal Desa Ngilo-ilo, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo, ketika ditemui di Asrama Haji Sukolilo, Sabtu (29/7/2017). Foto : Brury suarasurabaya.net

Sujinah, seorang pembantu rumah tangga asal Desa Ngilo-ilo, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo, akhirnya bisa menjalankan ibadah haji tahun ini. Untuk mewujudkan niatnya ini, wanita 60 tahun ini harus bekerja dan tidak mengambil uang gajinya.

“Bayaran selama 35 tahun kerja sebagai pembantu itu tidak saya ambil,” kata Sujinah, kepada suarasurabaya.net, Sabtu (29/7/2017).

Sujinah pun menceritakan, awal keinginan untuk berangkat haji, saat bekerja sebagai pembantu 45 tahun silam. Saat itu dia masih berusia 15 tahun. Namun keinginan itu tidak bisa terwujudkan, karena dirinya tidak mempunyai pekerjaan tetap.

Apalagi, sejak berusia 12 tahun, dirinya bekerja sebagai pembantu rumah tangga berpindah-pindah, dari satu majikan ke majikan lain. Baru menginjak usia 15 tahun, Sujinah menemukan seorang majikan yang baik hati, yakni Sukarminah, tinggal di kawasan Keputih, Sukolilo, Surabaya.

Seiring berjalannya waktu, bekerja di Sukarminah 10 tahun Sujinah mengumpulkan uangnya untuk berangkat haji. Tapi, di tengah perjalanan, ternyata uangnya dipinjam saudaranya, untuk keperluan keluarga.

Keinginan mengumpulkan uang untuk berangkat untuk menjalankan ibadah haji pun sirna. Baru di usia 25 tahun, keinginan untuk berangkat haji ke tanah suci diungkapkan ke majikannya, Sukarminah.

Keinginan langsung mendapat dukungan dan restu dari sang majikannya. “Saya sampaikan ke majikan, kalau uang bayaran bekerja tidak saya ambil. Sampai terkumpul banyak untuk berangkat haji,” ujarnya.

Mendengar ucapan itu, majikannya memberikan kebaikan terhadap Sujinah. Mulai dari keperluan makan setiap hari ditanggung oleh Sukarminah. “Ibu (Sukarminah) itu pernah ngomong. Lapo pingin budal haji (Ibu itu pernah bulang. Kenapa ingin berangkat haji),” kata Sujinah menirukan ucapan majikannya.

“Iya saya ceritakan. Awalnya sering melihat banyak orang di Mekkah, karena berangkat haji. Iya alhamdulillah, uang hasil bekerja selama 35 tahun tidak diambil, akhirnya terkumpul dan terkabul berangkat haji tahun ini (2017) ikut rombongan Surabaya di kloter 6,” ujarnya.

Wanita yang masih lajang inipun juga berucap terima kasih kepada majikannya, Sukarminah. Karena semua kepengurusan masalah berangkat haji, diurus Sukarminah. “Alhamdulillah, saya ucapkan terima kasih pada ibu. Ibu dan anaknya itu seperti saudara. Mereka menganggap saya itu seperti ibunya dan neneknya,” katanya. (bry/fik)

Bagikan
Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 30 November 2024
25o
Kurs