Masjid Sulaiman Ar-Rahji, Symbol Perjuangan Kasta di Arab Saudi

Dalam struktur konglomerasi di Arab Saudi sangat gampang dijumpai konglomerat Arab Saudi yang berasal keluarga kerajaan, namun jarang sekali seorang konglomerat Arab Saudi yang berasal dari keluarga biasa-biasa saja, salah satunya adalah Sulaiman Ar-Rahji.

Dia adalah pemilik Bank Syariah terbesar di Arab Saudi Ar-Rahji Bank. Jaringan ATM bank ini mudah sekali ditemui di seluruh wilayah Arab Saudi.

Rudi Hartono Suara Surabaya melaporkan, diriny pun pernah memanfaatkan jaringan ATM ini untuk mengambil uang di komplek grand Zam-zam namun baru hari ini dia mengetahui kisah dibalik kebesaran bank ini.

Bisnis Sulaiman Ar-Rahji dimulai saat dirinya masih muda. Dari sedekah yang dia terima dari orang lain sisanya digunakan sebagai modal dan akhirnya berdirilah lembaga keuangan syariah Ar-Rahji yang kemudian menjadi bank syariah terbesar di dunia.

Selepas sholat Jumat, dia diajak oleh teman dari Surabaya yang sudah menjadi mukimin di Arab Saudi selama 5 tahun untuk mengunjungi masjid Sulaiman Ar-Rahji. Masjid ini terletak di daerah Rabwah-Aziziah. Masjid ini disebut sebagai terbesar ketiga setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Saat memasuki masjid ini sudah tampak kemegahannya, konsep arsitekturnya modern meski tetap bernuansa Jazirah Arab. Info yang diterima Rudi, masjid ini dapat menampung 18 ribu jamaah.

Masjid ini dilengkapi dengan auditorium untuk seminar, ada pemondokan untuk mukimin yang berniat belajar agama, ada perpustakaan dengan jumlah koleksi lebih dari 40 ribu jenis buku.

Melalui masjid ini, dia menyalurkan semua kegiatan amalnya, baik untuk tanah Arab maupun internasional.
Kabarnya beliau banyak membantu pendirian masjid-masijid di seluruh dunia termasuk di Indonesia sebelum dilarang setelah tragedi 11 September 2002.

Beliau sekarang sudah berusia 87 tahun dan kabar dari teman mukimin, beliau telah mewakafkan lebih dari 7 trililiun hartanya kepada ahli waris dan fakir miskin di Arab Saudi.

Obyek ini patut dikunjungi suatu saat ketika ke tanah suci Mekkah untuk penyemangat bahwa upaya dan kerja keras dan Ridhlo Allah SWT dapat membuat siapapun bisa menciptakan kesukseksan dan yang terpenting kesuksesannya dapat bermanfaat bagi orang lain. (rud/dwi/rst)