Jamaah Haji Khusus Amphuri mulai diberangkatkan ke Tanah Suci. Penerbangan perdana haji khusus ini diikuti sebanyak 84 jamaah dari PIHK Andromedia Atria, anggota Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umroh Republik Indonesia (Amphuri).
Jamaah haji khusus ini diberangkatkan Nizar Ali Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) didampingi Joko Asmoro Ketua Umum (Ketum) Amphuri.
Jamaah diberangkatkan melalui Terminal III Ultimate Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Selasa (8/8/2017).
Dirjen PHU berpesan kepada jamaah agar menjalankan rangkaian ibadah haji secara khusuk dan mentaati tata tertib serta aturan yang diterapkan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dan Pemerintah Arab Saudi.
Silaturahim dengan jamaah haji reguler harus tetap dijaga untuk mencegah timbulnya kecemburuan sosial. “Jaga kesehatan, fokuskan pada ibadah. Taati segala aturan yang,” pesan Nizar.
Sementara itu Joko Asmoro mengatakan, haji khusus ini tidak akan mengganggu maupun mengambil hak calon haji reguler.
“Dari soal pemondokan, barcode, visa, katering serta transportasi baik penerbangan maupun bus di Tanah Suci kita sudah siap 100 persen, tinggal berangkat saja,” kata Ketum Amphuri.
Kuota haji yang diberikan oleh Kementrian Agama kepada Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) sebanyak 17.000 dari total kuota haji Indonesia sebanyak 221.000 orang. Haji khusus itu akan diberangkatkan secara bertahap.
Seperti halnya yang disampaikan Menteri Agama soal perjalanan haji di luar prosedur, Ketua Umum Amphuri juga menyerukan kepada umat muslim yang akan menunaikan haji supaya mengikuti prosedur yang benar.
“Jangan mudah tergoda iming-iming berangkat haji melalui jalan tikus atau melalui negara lain, sangat berisiko, korbannya sudah cukup banyak,” kata Joko Asmoro. (jos/dwi)