Sabtu, 23 November 2024

Sweeping Cucian dan Jamaah Tersesat Jadi PR Petugas Kloter 1 Sumenep

Laporan oleh Eddy Prastyo
Bagikan
Ilustrasi

Para jamaah calon haji menjalani penyesuaian adat istiadatnya dengan yang berlaku di Madinah. Tidak jarang ini membuat panitia kloter 1 jamaah calon haji embarkasi Surabaya harus bekerja keras mengingatkan.

Seperti yang terjadi pada Rabu (10/8/2016) siang tadi. Muhammad Rivai Hasyim Ketua Kloter 1 bersama dr Dharmawan keliling lantai 6 sampai 10 maktab Hotel Al Ansor Golden Tulip sambil membawa megaphone dan dua kantong plastik besar berisi jemuran yang disita petugas hotel.

“Pengumuman kepada jamaah dari Surabaya kloter satu. Kalau selesai mencuci, cuciannya jangan diletakkan di luar kamar hotel. Cucian diletakkan di dalam kamar atau di dalam kamar mandi,” katanya.

Cucian pakaian itu ditemukan dijemur di tangga darurat hotel. Setelah keliling empat lantai, mereka menemukan pemilik cucian.

“Ini mungkin lantai 10 ada yang menjemur baju di luar, ini coba dicari kalau tidak saya kembalikan lagi ke petugas. Baju dijemur di kamar,” ujarnya.

Kamaludin jamaah calon haji asal Sumenep menjelaskan kenapa dia sekeluarga menjemur pakaian di tangga darurat hotel.

“Ini punya keluarga saya, dijemur di luar karena melihat cuaca panas. Jadi, biar cepat kering sehingga dijemur di luar,” kata Kamaludin

Berbeda dengan di Mekkah, penerapan aturan maktab di Madinah sangat ketat. Bahkan panitia haji dan petugas kloter tidak boleh menempelkan tanda atau signage apapun dengan alasan ketertiban lingkungan.

Selain masalah cucian, mulai kemarin malam dan siang ini beberapa jamaah calon haji ditemukan tersesat. Mereka rata-rata jamaah lansia yang berangkat sendirian ke masjid Nabawi untuk menunaikan sholat sunnah 40 waktu atau ibadah arbain.

Muhamad Rivai Hasyim Ketua Kloter 1 menyampaikan saran agar para jamaah tidak tersesat selama di Madinah.

“Kita mengimbau jamaah agar tetap mengikuti arahan dari petugas, diantaranya meninggalkan maktab, meninggalkan hotel, meninggalkan pondokan, dan bepergian harus secara berjamaah. Apabila keluar, harus membawa identitas yang bisa menunjukkan dimana dia tinggal selama di Madinah. Diantaranya memakai gelang dan membawa kartu hotel, sehingga apabila tersesat bisa bertanya ke petugas yang berada di Madinah,” ujar dia.

Rencananya jamaah calon haji kloter 2 akan sampai di Madinah pada Rabu (10/8/2016) malam ini pukul 22.30 waktu Madinah. Kloter 2 ini terdiri dari jamaah Pamekasan, Surabaya dan Sumenep.

Secara umum di Madinah, cuacanya sangat panas dengan suhu maksimal 42 derajat celsius. Sedangkan pada malam hari minimal 31 derajat selsius. Cuaca yang sangat panas dan kering ini berbeda dengan kondisi di tanah air sehingga para jamaah yang belum berangkat disarankan menyiapkan diri dengan konsumsi air minimal satu gelas tiap jam atau menyemprotkan wajah dengan spray air juga memasang masker yang sudah dibasahi. (edy/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs