Jumat, 22 November 2024

KJRI Masih Upayakan Kebebasan JCH yang Membawa Jimat Rajah

Laporan oleh Eddy Prastyo
Bagikan
Barang bawaan jamaah Pamekasan kloter 3 Embarkasi Surabaya yang disita petugas imigrasi Bandara Prince Abdul Aziz, Malinah. Foto : Eddy suarasurabaya.net

Sampai Senin (15/8/2016), satu jemaah calon haji asal Pamekasan yang ditahan imigrasi Bandara Prince Abdul Aziz Madinah masih belum bisa dibebaskan. Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah masih berupaya mengeluarkan jamaah berinisial AMT, 48 tahun, dari kloter 3 Embarkasi Surabaya.

Nurul Baduttamam Kepala Daker Airport Jeddah dan Madinah mengatakan, upaya keras masih terus dilakukan termasuk memberikan penjaminan oleh KJRI, tapi masalah yang dihadapi jemaah calon haji asal Pamekasan ini tergolong serius di Arab Saudi. Karena dalam tas bawaannya, AMT ketahuan membawa benda yang diduga jimat `rajah` bertuliskan Arab.

“Di Arab Saudi ini, benda itu masuk kategori melanggar syariah. Kaitannya dengan praktik sihir,” katanya kepada suarasurabaya.net, Senin pagi.

Nurul menambahkan, berdasar pengakuan jemaah tersebut, barang yang diduga jimat ini dibawa dengan tujuan agar selama menunaikan ibadah haji bisa terhindar dari marabahaya dan diberikan keselamatan.

Selain soal benda yang diduga jimat, jemaah asal Pamekasan ini juga membawa barang bawaan lain yang dicurigai sebagai narkoba, berbentuk seperti sarang tawon. Pemiliknya mengaku itu adalah jamu.

Untuk mencegah masalah barang bawaan bermasalah, Nurul mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan setiap embarkasi agar melakukan sosialisasi dan pemeriksaan lebih intensif pada barang bawaan jemaah calon haji sebelum berangat ke Tanah Suci.

Sementara itu, seorang jemaah haji yang sempat tertahan di Bandara Prince abdul Aziz Madinah karena nama di dokumen visa dan paspor sama, Minggu (14/8/2016) kemarin, sudah berhasil dibebaskan. Jamaah ini berasal dari kloter 9 Embarkasi Surabaya asal daerah Banyuwangi.

Masalah kesehatan jamaah di kloter 1 Embarkasi Surabaya juga mengalami peningkatan eskalasi, baik secara kualitas maupun kuantitas.

Kasus yang menjadi atensi di kloter 1 Embarkasi Surabaya adalah penyakit sirosis yang diderita Nadzar Sudarsono jemaah calon haji asal kecamatan Batang-batang, Sumenep. Sejak Minggu kemarin dia masih menjalani perawatan di RS Al Anshor, Madinah. Dia dirujuk dalam kondisi tidak sadarkan diri. Sementara itu Ny Yuliani, jemaah yang menderita kanker leher rahim sudah kembali ke kloter setelah menjalani perawatan di RS Al Anshor selama dua hari.(edy/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs