Sabtu, 23 November 2024

Hingga Hari Ini, 16 JCH Meninggal Dunia di Tanah Suci

Laporan oleh Eddy Prastyo
Bagikan
Ilustrasi. Jemaah calon haji. Foto: Antara

Hingga Minggu (21/8/2016) sore waktu setempat, jumlah JCH Indonesia yang meninggal di tanah suci sebanyak 16 orang. Dari kasus kematian itu, 14 orang meninggal akibat serangan jantung, sedangkan lainnya akibat virus.

Berdasarkan data Siskohat yang didapat suarasurabaya.net dari daker Mekkah, korban meninggal asal Embarkasi Surabaya sebanyak 2 orang. Mereka bernama Senen bin Dono, 79 tahun, dari kloter 7 asal Ponorogo, serta Rubiyah binti Mukiyat Muntari, 71 tahun, asal Blitar.

Dari perhitungan data Siskohat kesehatan daker Mekkah, jemaah yang meninggal dunia terbanyak berasal dari embarkasi Aceh, sebanyak 4 orang. Disusul Batam dan Padang sebanyak 3 orang, kemudian Solo sebanyak 2 orang. Selain itu, Palembang dan Bekasi juga tercatat masing-masing 1 orang.

Dari data tersebut, sebanyak 12 orang JCH meninggal dunia pada rentang umur di atas 60 tahun.

Sedangkan Kota Madinah menjadi tempat terbanyak JCH yang meninggal dunia, yakni sebanyak 14 orang meninggal.

Untuk lokasi CJH yang meninggal, dari data Siskohat, paling banyak terjadi setelah mendapatkan perawatan di RS Arab Saudi sebanyak 6 orang. Disusul Masjid Nabawi sebanyak 4 orang. Sisanya, meninggal ketika dalam perawatan Kantor Kesehatan Haji Indonesia, Pemondokan, serta di dalam pesawat.

Dalam berbagai kesempatan sosialisasi, selama manasik di embarkasi ataupun di pondokan, JCH selalu diingatkan untuk menjaga kesehatan. Kategori kesehatan juga telah terbagi pada gelang yang dipakai. Bagi CJH yang beresiko tinggi akan memakai gelang warna merah, sedangkan yang memiliki resiko rendah memakai gelang warna kuning.

Petugas kesehatan berupa dokter dan 2 perawat, juga sudah disiapkan bagi setiap kloter. Sementara itu, setiap kloter juga dilengkapi berbagai obat-obatan untuk kebutuhan Jemaah. Meskipun begitu, bagi para CJH yang memiliki riwayat penyakit khusus, diwajibkan untuk membawa obat-obatan sendiri.

Untuk itu, JCH Indonesia juga sudah diingatkan agar tidak memaksakan diri mencium Hajar Aswad bila kondisi kesehatan menurun. Dari pantauan suarasurabaya.net, Sabtu (20/8/2016) malam waktu setempat, terdapat 2 Jemaah dari Asia Selatan meninggal dunia akibat terinjak di dekat Hajar Aswad.

“Bagi para CJH yang sudah berusia lanjut juga harus perhitungkan resiko bila berdesak-desakan. Mencium Hajar Aswad bukan amalan wajib saat tunaikan umroh di Masjidil Haram,” kata Herman Kepala Sektor 1 yang membawahi kawasan Mahbaz Jin.

Dia juga mengatakan, sangat disayangkan apabila akhirnya CJH menjadi korban apalagi meninggal dunia.

Berikut nama jamaah calon haji Indonesia yang meninggal di tanah suci sampai dengan Minggu (21/8/2016) :

1. Senen bin Dono Medjo (79 thn/SUB 07/L)

2. Siti Nurhayati bt Muhammad Saib (68 thn/BTJ 02/P)

3. Martina bt Sabri Hasan (47 thn/BTH 06/P)

4. Khadijah Nur bt Imam Nurdin (66 thn/BTJ 04/P)

5. Sarjono bn Muhammad Amin (61 thn/BTH 06/L)

6. Dijem bt Djoyo Kromo (53 thn/SOC 18/P)

7. Nazar Bakhtiar bn Batiar (82 thn/PDG 01/L)

8. Oom EliAsik bt Elih (66 thn/JKS 03/P)

9. Juani bn Mubin Ben (61 thn/BTJ/06/L)

10. Asma bn Mia (78 thn/PDG 01/P)

11. Tasniah bt Durakim Datem (73 thn/PDG 03/P)

12. Jamaludin bn Badri Kar (58 thn/PLM 05/L)

13. Abdullah bn Umar Gamyah (68 thn/BTJ 01/L)

14. Rubiyah bt Mukiyat Muntari (71 thn/SUB 20/P)

15. Muhammad Tahir bn Abdul Razak (68 thn/BTH 11/L)

16. Siti Maryam bt Ismail (60 thn/SOC 01/P)

(edy/tit/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs