Banyak Jemaah Calon Haji (JCH) asal Kabupaten Mojokerto yang berangkat lebih dahulu kehabisan real.
Maeda dari Radio Maja Mojokerto dalam Jaring Radio Suara Surabaya, Kamis (18/8/2016) melaporkan, H. M. Nidzom Pengasuh KBIH Rahmatan lil Alamin Kabupaten Mojokerto mengatakan, terbatasnya pengetahuan akan nilai mata uang real, bahasa dan pengalaman membuat jemaah kesulitan melakukan transaksi jual beli.
Apalagi modal pemberian biaya hidup selama haji dari Kemenag senilai 1.500 real, dibagikan dalam bentuk pecahan 3 lembar 500 real. Besarnya nilai real yang dibawa jemaah membuat mereka kesulitan membeli barang, seperti makanan ringan, buah-buahan, minuman atau oleh-oleh untuk keluarga.
Ditambah lagi jemaah juga tidak tahu harga barang dan pengembaliannya, sehingga banyak yang menjadi korban penipuan. (iml/ipg)