Sabtu, 23 November 2024

45 Ribu Jemaah Calon Haji Indonesia Sudah Masuk Makkah

Laporan oleh Eddy Prastyo
Bagikan
Ilustrasi

Sudah 45 ribu lebih jemaah calon haji Indonesia masuk ke Makkah hingga Rabu (24/8/2016) sore waktu Arab Saudi.

Sebanyak 45 ribu jemaah ini tergabung dalam 112 kloter. Di antaranya 98 kloter adalah jemaah calon haji yang ke Makkah menempuh jalur darat dari Madinah. Ini berarti belum ada separuh jemaah calon haji Indonesia yang masuk ke Makkah. Total kuota jemaah calon haji Indonesia tahun ini adalah 168 ribu lebih.

Khoiron Koordinator Media Centre Kantor Urusan Haji Indonesia Daerah Kerja (Daker) Makkah mengatakan, saat ini para petugas haji sedang konsentrasi dalam mobilisasi jemaah calon haji gelombang satu dari Madinah ke Makkah dan gelombang 2 dari Tanah Air ke Makkah yang dimulai sejak Senin (22/8/2016) lalu.

Sembilan sektor di Makkah sekarang, sudah menyiapkan kedatangan mereka di maktab-maktab. Sebanyak 117 hotel disiapkan untuk menampung 168 ribu lebih jemaah calon haji Indonesia yang tersebar di kawasan paling dekat dengan Masjidil Haram, Mahbas Jin sekitar 1,9 km jaraknya dan yang paling jauh di Syisyah Raudhah jaraknya sekitar 4 km dari Masjidil Haram.

Para jemaah calon haji yang baru datang ke Makkah dalam kondisi siap untuk menjalankan ibadah umroh utama. Dari Madinah mengambil miqod di Bir Ali sedangkan jemaah calon haji gelombang 2 mengambil miqod di Bandara Jeddah. Setelah sampai di hotel, mereka menjalankan umroh di Masjidil Haram.

Mulai minggu depan, kata Khoiron, konsentrasi kerja petugas haji akan beralih ke persiapan wukuf di Padang Arafah. Ini fase yang paling esensial dalam ibadah haji. Fase ini adalah yang paling berat diantara semua ibadah selama musim haji. Pergerakan jutaan jemaah calon haji dari seluruh dunia akan terkonsentrasi di Padang Arafah, Musdalifah dan Mina selama empat hari mulai 9 Dzulhijah atau 11 September mendatang. Biasanya seminggu sebelum wukuf akan ada sosialisasi dari Pemerintah Arab Saudi tentang pengaturan pergerakan jemaah selama ibadah Armina.

Pengaturan itu berupa jam-jam pergerakan jemaah saat lempar jumroh. Untuk jemaah Asia Tenggara termasuk Indonesia, biasanya dipisahkan dari jemaah Afrika, Arab dan Asia Selatan yang berpostur lebih tinggi besar. Ini untuk menghindari kejadian berdesak-desakan yang bisa berujung kematian massal akibat terinjak seperti tahun lalu yang korbannya sampai ribuan orang termasuk jemaah calon haji Indonesia. Jamaah calon haji Asia Tenggara dianjurkan melakukan lontar jumroh di waktu sore. Bukan di waktu afdol saat tergelincirnya matahari atau bada Dhuhur. Karena pada waktu itu puncak konsentrasi massa jemaah calon haji.

Sosialisasi pada jemaah calon haji nanti akan dilakukan oleh sektor-sektor di Makkah dan dilanjutkan para ketua kloter ke masing-masing jemaahnya. Biasanya sosialisasi itu termasuk dalam pengecekan lokasi tenda di Padang Arofah serta Mina oleh para ketua kloter bersama petugas sektor. Dalam sosialiasi itu diterangkan juga tentang fasilitas yang didapatkan masing-masing kloter. Seperti tenda beserta kelengkapannya termasuk AC, karpet dan WC umum.

Sosialisasi juga termasuk tentang alur, jam dan tata cara perpindahan jemaah dari Padang Arofah ke Muzdalifah dan Mina agar para jemaah tidak kebingungan dan tidak tertinggal rukun rukun ibadah juga memperlancar arus pergerakan jemaah secara keseluruhan.

Menteri Agama sebagai Amirul Haj Indonesia menurut rencana akan datang ke Arab Saudi pada 4 September mendatang. Tapi sampai sekarang belum diketahui apakah kedatangan Amirul Haj Indonesia itu diawali di Makkah atau Madinah. Tapi yang pasti nanti saat wukuf, Menteri Agama akan berada di Padang Arafah bersama 168 ribu lebih jemaah calon haji Indonesia. (edy/dwi/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs