Sebanyak 18 dokter spesialis siap melayani jamaah haji Indonesia yang mengalami masalah kesehatan selama menjalankan rangkaian ibadah haji akibat kelelahan dan cuaca panas, di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekkah, Arab Saudi.
“Persiapan kita sudah 100 persen siap. Kita sudah dua kali gladi yang melibatkan seluruh petugas kita, termasuk Tenaga Pendukung Kesehatan atau yang sering disebut temus,” kata Melzan Dharmyuli Riza Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja Mekkah di kantor KKHI Mekkah seperti dilansir Antara.
KKHI Daker Mekkah diperkuat 99 tenaga kesehatan dan 52 orang tenaga pendukung kesehatan. Sedangkan di sektor terdapat 53 tenaga kesehatan dan 27 tenaga pendukung kesehatan.
Totalnya terdapat 241 orang di KKHI, selain 18 dokter spesialis yang antara lain penyakit dalam, paru, saraf, jiwa, bedah, anestesi, dan jantung, terdapat juga antara lain 29 dokter umum, satu dokter gigi, 18 ahli sanitasi dan surveillance, 13 apoteker, 72 perawat, dua tenaga gizi, satu rekam medis, dua petugas laboratorium, satu elektro medis, satu petugas rontgen, serta dua tenaga siskohatkes, dan dua tenaga administrasi.
Menurut Melzan, KKHI Mekkah siap melayani baik dari segi sumber daya maupun sarana dan prasarana.
KKHI juga dilengkapi dengan fasilitas rawat jalan dan rawat inap. Untuk rawat jalan, KKHI dilengkapi ruang emergency, serta ruang observasi dan tindakan. Sedang untuk rawat inap terdapat ruang rawat inap laki-laki, perempuan, dan penderita masalah emosi dan perilaku.
“Saat ini ada 144 bed plus 13 cadangan sehingga totalnya 157 bed, untuk laki-laki dan perempuan,” ujarnya.
Sebagai bagian persiapan, tim KKHI juga telah menyiapkan Standard Operasional Prosedur (SOP) sesuai standar layanan internasional sebagaimana diatur dalam ketentuan Arab Saudi, bahwa pelayanannya harus sesuai standar internasional.
“KKHI juga telah membentuk tim visitasi dan tim gerak cepat untuk melakukan pelayanan sampai ke kloter. Kita di KKHI tidak hanya menunggu jemaah sakit datang ke sini, tapi kita akan turun ke bawah menjaring sampai ke sektor,” kata Melzan.
KKHI juga didukung Tim Promotif Preventif (TPP) yang bergerak ke kloter dan sektor untuk melakukan tindakan promotif dan preventif. Program kunjungan dilakukan agar rujukan yang dikeluarkan kloter atau sektor tidak terlambat jika memerlukan tindakan spesialistis.
“Kita yang melakukan visitasi ke kloter-kloter yang dianggap bermasalah,” ujarnya.
Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komunikasi Terpadu Kesehatan (Siskohatkes) pada Jumat dini hari waktu Arab Saudi terdapat 10.138 orang menjalani rawat jalan baik di kloter, sektor, maupun KKHI Madinah. Sejak Rabu (17/8/2016) pukul 23.50 waktu Arab Saudi sejumlah kelompok terbang (kloter) mulai bergerak ke Mekkah dari Madinah. (ant/dwi/rst)