Kantor kesehatan Haji Indonesia (KKHI) hingga saat ini masih melakukan pendataan kuota safari wukuf dari 9 sektor di Mekah. Karena kuota terbatas, KKHI melakukan seleksi yang ketat kepada jamaah yang didaftarkan.
Jamaah yang sakit berat selama di Mekah, bisa didaftarkan oleh tim kesehatan kloter. Setelah itu dilakukan observasi oleh tim kesehatan dari KKHI dan sektor.
Jemaah yang lolos dalam safari wukuf biasanya adalah yang benar-benar tidak memungkinkan secara kesehatan melakukan aktifitas wukuf. Misalnya pasien diabetes, kanker stadium lebih dari 3 dan jantung kronis.
Di sektor 1, menurut dr Dewi Dayang penanggungjawab kesehatan sektor 1, dari 10 orang yang didaftarkan oleh tim kesehatan kloter, ada 5 orang yang disetujui. Ditambah 3 lagi di luar yang diajukan tim kesehatan kloter. Totalnya terdapat 8 jamaah dari sektor 1 yang masuk dalam daftar safari wukuf.
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi sudah menyiapkan 10 bus dan 70 ambulan untuk safari wukuf.
Muchtaruddin Mansyur Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan mengatakan, sejauh ini ada 40 jamaah yang dipastikan ikut safari wukuf.
Safari wukuf dilakukan dengan membawa jamaah yang sakit dalam ambulan atau bus menuju padang Arofah. Di padang arofah, ambulan atau bus bisa berkeliling atau berhenti untuk memberi kesempatan pada jamaah melakukan wukuf setelah itu kembali ke rumah sakit tempat masing-masing jamaah dirawat.
Bagi jamaah yang sakit, ibadah wukuf selama armina termasuk perjuangan yang berat. Yuliana salah satu peserta safari wukuf dari kloter 1 embarkasi Surabaya mengatakan, dia menderita kanker leher rahim stadium 3 yang membuatnya tidak mungkin untuk duduk lama. Selain itu, sel kanker yang sudah mencapai otak membuat bu Yuliana sering merasa pusing.
Meski demikan, tidak semua jamaah yang sakit parah bersedia mengikuti safari wukuf. Seperti Pak Nadhar jamaah dari kloter 1 Surabaya. Ia sempat koma di Madinah karena penyakit sirosis hati yang dideritanya.
Meski keadaannya sudah membaik, tapi tim kesehatan kloter tetap mendaftarkannya dalam safari wukuf. Namun Nadhar sendiri akhirnya menolak ikut safari wukuf karena ingin melakukan wukuf bersama kloter.
Wukuf adalah salah satu inti dari ibadah haji, dan melakukan wukuf secara normal adalah keinginan setiap jemaah.
Hal ini dikarenakan di tempat Wukuf para jemaah melakukan taffakur, dzikir, dan berkontemplasi untuk menilik kembali hubungannya terhadap Allah serta introsepksi diri hubungannya dengan sesama manusia.(edy/zha)