
Jamaah Calon Haji (JCH) Kabupaten Lumajang yang akan diberangkatkan ke Tanah Suci memiliki beragam profesi. Ada yang dukun bayi, tukang kebun pendopo, bahkan ada guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
“Saya bangga sekaligus terharu, karena di antara ratusan JCH ini ada orang-orang yang sangat mengundang perhatian saya. Kalau yang lainnya kan kebanyakan petani yang memang rata-rata sudah sejahtera, pedagang, PNS dan pensiunan,” kata Agus Wicaksono, Ketua DPRD, Rabu (2/9/2015)
As`at Malik Bupati Lumajang menceritakan, Bu Ruba`i adalah dukun bayi yang Alhamdulillah bisa berangkat berhaji tahun ini berkat perjuangan kerasnya. Bu Ruba`i bukanlah dukun bayi yang melakukan persalinan, karena sekarang sudah ada bidan. Tugasnya adalah membantu bidan melakukan persalinan sekaligus yang merawat bayinya setelah lahir.
“Bu Ruba`i ini bisa menjadi contoh kepada lainnya, lha wong dukun bayi bisa berhaji, lebih-lebih dokter,” paparnya.
Selain itu, ada juga Nurhasan, tukang kebun pendopo yang sudah bisa berhaji. “Pekerjaan Pak Nurhasan ini berada di bawah koordinasi Kabag Rumah Tangga dan Protokoler (RTP). Mudah-mudahan saja, Kabag RTP bisa menyusulnya untuk segera berangkat haji juga,” tuturnya.
Ada juga bu guru PAUD dari Kecamatan Candipuro yang juga berangkat haji tahun ini. Selain itu, 71 PNS (Pegawai Negeri Sipil) juga berangkat haji tahun ini.(her/iss/ipg)